Kamis, 28 Juni 2012

MANUVER HEIMLICH

Metode pengobatan yang digunakan pada orang yang tercekik. Ini adalah teknik yang menggunakan objek yang mencekik orang dapat dihilangkan
¡ Hal ini dianggap aman dan itu adalah satu-satunya cara untuk menghapus objek yang menghalangi saluran udara yang berlaku segera sebelum orang kehilangan kesadaran.
¡Manuver Heimlich
¡membantu untuk menyelamatkan ribuan kehidupan anak-anak dan beberapa orang dewasa setiap tahun di Amerika Serikat. Banyak kasus datang ke ruang gawat darurat di AS
¡tersedak kebanyakan adalah anak-anak.
¡Objek yang menghalangi :
Ø     Trakea
Ø     Laring.
Ø     Pharing
¡
¡Manuver Heimlich
¡Tersedak adalah obstruksi mekanis pada proses aliran udara yang terjadi secara alami di dalam tubuh. Berhenti seseorang dari pernapasan dan itulah sebabnya kebanyakan orang ketika mereka tersedak langsung pingsan.
Disebabkan oleh :
¡Benda asing yang menempel di jalan napas
¡
Bagaimana Cara memberikan The Heimlich Maneuver ?
¡Yg harus diperhatikan;
     Bila anda melihat bahwa seseorang tersedak, mereka meminta tolong
¡Jika mereka mampu menjawab dan berbicara, maka bisa tersedak parsial.
¡Jika mereka tidak dapat berbicara sama sekali, maka objek akan memblokir seluruh jalan udara.
¡Manuver Heimlich
¡adalah jenis latihan sederhana untuk melakukan pada orang-orang yang tercekik. Metode ini membantu orang tersedak pada objek dianggap paling aman di dunia. Biasanya itu dilakukan dalam enam langkah.
¡
Enam Langkah Heimlich Manuver:
1. Langkah pertama untuk mengambil ketika Anda melihat orang tersedak adalah meminta tolong dan kemudian memulai proses menghapus objek tersedak.
2. Langkah kedua adalah dengan berjongkok di belakang anak dan jika itu adalah orang dewasa berdiri tepat di belakang mereka dan mengambil posisi dengan memeluk mereka dari belakang.
¡Ke tiga  dan empat
3. Langkah ketiga, Anda harus menempatkan satu tangan di atas area pinggul dan tangan yang lain di tengah-tengah daerah perut.
4. Langkah keempat adalah untuk memberikan empat atau lima ke atas dengan kekuatan tekanan sehingga objek tersedak diusir keluar. Juga, mendorong orang untuk batuk objek secara serentak. Selain itu, Anda dapat mencoba untuk menghapus objek dengan menekan lutut ke dada mereka dan mendorongnya ke atas dengan kekerasan.
¡Ke lima
    Ketika kelima langkah ini tidak berhasil, langkah kelima adalah menempatkan anak pada perut di pangkuan Anda dan meletakkan tangan di bawah area tempat bertemu iga tulang dada dan memberi pukulan keras yang kuat di bagian belakang. Hal ini dapat dilakukan dalam posisi miring pada orang dewasa. Namun, pastikan bahwa orang dewasa menghadap ke bawah sehingga objek langsung keluar dari mulut.
¡
¡Ke enam
    Langkah keenam adalah ketika objek yang dihapus Anda perlu terburu-buru mereka ke dokter untuk menyingkirkan segala luka. Ini juga merupakan ide yang baik untuk secara manual memeriksa apakah Anda dapat melihat objek tercekik di dalam mulut dan menghapus dengan jari Anda persis seperti bagaimana Anda mencoba untuk menghapus selai dari jari, Jari Anda harus berbentuk seperti kait. Jangan pernah mencoba untuk mendorong benda di dalamnya
¡
¡Manuver heimlich
¡Manuver heimlich
¡
Komplikasi :
¡Esofagus
¡hati
¡kerongkongan

Transport oksigen

Pengertian kandungan oksigen arteri  (oxygen content=CaO2).
CaO2 = (Hb X SaO2 X 1,34) + (0,003 X PaO2)
    Hb = kadar hemoglobin (g%)
   SaO2 = saturasi oksigen (%)
   1,34, konstanta (banyaknya ml oksigen yang terikat setiap 1 g Hb)
   PaO2 = tekanan partial oksigen
   0,003  = konstanta
Transport oksigen
Oxygen delivery (DO2), adalah banyaknya oksigen yang disuplai ke jaringan, yang besarnya tergantung pada curah jantung (cardiac out put= CO) dan kandungan oksigen arteri.
DO2 = CO X CaO2
DO2 = CO X [(Hb X SaO2 X 1,34) + 
              (0,003 X PaO2)]

Tujuan Terapi oksigen
   Meningkatkan kadar oksigen udara napas ® kadar oksigen yang ada di paru-paru menjadi tinggi ® tekanan pastial oksigen dialveolus meningkat ® oksigen yang  berdifusi melalui dinding alveolus lebih banyak ® kadar oksigen yang terangkut melalui peredaran darah cukup dan persediaan oksigen di jaringan sel dapat terpenuhi ® mencegah terjadinya hipoksia.
Tujuan terapi oksigen
Efek langsung dari pemberian fraksi oksigen inspirasi ( FIO2 )
Mengatasi hipoksemia dengan peningkatan tekanan oksigen alveoli
Menurunkan usaha pernafasan untuk mempertahankan tekanan oksigen alveoli
Menurunkan kerja jantung untuk mempertahankan tekanan oksigen arteri
Sistem pengaturan konsentrasi O2
Rebreathing system
Ada reservoir pada udara ekspirasi dan absorber CO2 shg udara tanpa CO2 dpt diinspirasi
Populer penggunaannya di anestesi
Non-Rebreathing system
prinsipnya adalah kontak minimal antara udara ekspirasi dengan udara inspirasi
Digunakan dalam terapi oksigen
high flow system
low flow  system
Non-Rebreathing system
Non-Rebreathing system
Prinsip sistem non-rebreathing
Tanda dan gejala penderita kekurangan oksigen:
Sesak
Napas cuping hidung
Denyut jantung meningkat
Adanya gerak otot napas tambahan, retraksi interkostal, suprasternal
Berkeringat dingin
Gelisah, bingung, kesadaran menurun
Jika sudah berat kuku tampak biru
Penyakit di ruang perawatan yang memerlukan terapi oksigen
Sesak napas, Gagal napas akut
Shock, apapun penyebabnya.
Nyeri dada, infark miokard akut
Payah jantung
Kesadaran menurun, Koma
Pasca bedah, terutama operasi besar.
Meningkatnya kebutuhan oksigen, seperti : luka bakar, trauma ganda, infeksi berat, demam tinggi, dll
Sumber oksigen
Oksigen murni tersedia dalam tangki atau silinder logam bertekanan tinggi yaitu lebih dari 150 atmosfir ( 150 kali tekanan udara luar ).
Manometer tekanan yang terpasang pada katup utama memberikan estimasi sisa isi tangki.
Dari tangki, diperlukan stepdown pressure regulator untuk menurunkan tekanan menjadi 3- 5  atm.
Sumber oksigen
Oksigen tangki adalah gas kering yang harus bebas debu dan partikel minyak agar dapat digunakan dalam terapi medik.
Dari regulator oksigen dapat digunakan untuk menjalankan ventilator, nebulizer, humidifer dan flowmeter.
Dari flowmeter baru boleh diberikan ke alat terapi oksigen (kanula, masker, bag).

Prinsip  Umum terapi oksigen
1.Sebelum pemberian oksigen harus terlebih dahulu diberitahukan kepada penderita tentang prosedur, maksud dan manfaat pemberian oksigen.
2.Selalu memeriksa tabung, tentang label, isi, flow meter dan sebagainya. Ingat tidak tertutup kemungkinan pemberian gas yang salah. Bila terjadi kesalahan (tertukar) biasanya sulit  ditangani.
3.Instruksi terapi tidak menyebabkan rasa tercekik atau perasaan tidak nyaman pada pasien.
4.oksigen (oleh dokter) harus selalu dicatat distatus penderita tentang tekanik yang diberikan (kanul atau sungkup), berapa L/menit, kapan mulai dan sampai kapan diberikan.
5.Setiap pasien gawat, kadar oksigen yang diberikan harus lebih dari 40-50 %.
6.Nasal kanul atau nasal kateter sebaiknya tidak diberikan pada pasien gawat karena kadar  O2 terlalu rendah.
7.Aliran jangan terputus karena CO2 akan terkumpul cukup tinggi dalam sungkup, apalagi kalau sistem menggunakan kantong.
Prinsip  Umum terapi oksigen
8.Jika diperlukan terapi oksigen lebih dari 30 menit sebaiknya digunakan humidifier. Humidifier mutlak diberikan jika oksigen diberikan langsung       ke trachea (intubasi, tracheostomy).
9.Pemberian oksigen dengan kanul nasal atau sungkup hanya untuk penderita yang bernapas spontan sebab pemberian oksigen berapapun tidak bermanfaat pada pasien yang tidak bernapas atau tidak ada usaha napas, pada pasien dengan hipoventilasi berat dimana volume semenit (Minute Volume) terlalu rendah, kecuali jika diberikan dengan alat bantu napas.
10.Jangan memberikan oksigen konsentrasi tinggi dalam waktu yang lama di rung perawatan, hati-hati dengan keracunan oksigen.
11.Harus selalu memantau setiap perkembangan penderita yang diberikan oksigen, misalnya apakah  tidak tambah sesak atau tambah gelisah, apakah kanula atau sungkup tetap terpasang dengan baik.
12.Selalu memeriksa kecukupan oksigen dalam tangki oksigen. Apakah cukup untuk waktu yang direncanakan.
Cara pemberian Oksigen
1.Kanula hidung
2.Sungkup sederhana
3.Sungkup dengan reservoir rebreathing
4.Sungkup dengan reservoir non rebreathing
5.Sungkup venturi

Kanula hidung
Dengan kanula hidung fraksi oksigen (FiO2) yang dapat dicapai 30-40 %. Flow rate yang diberikan cukup 2-4 liter, sebab pemberian flow rate yang lebih dari 4 liter tidak akan menambah FiO2 lebih dari 40 %, bahkan hanya pemborosan okasigen, akan menyebabkan iritasi mukosa hidung dan kurang nyaman bagi pasien.
Dengan kanula hidung pasien masih dapat berbicara, makan dan minum.
Cara kerja
Selain oksigen yang diberikan melalui kanula hidung, udara masih dapat masuk melalui kedua lubang hidung.
Bila pasien bernapas melalui mulut, menyebabkan udara masuk pada waktu inhalasi dan akan mempunyai efek venturi pada bagian belakang faring sehingga menyebabkan oksigen yang diberikan melalui kanula hidung terhirup melalui hidung.

Sungkup sederhana
Sungkup ini dirancang untuk menambah kadar oksigen pada udara pernapasan pasien, umumnya untuk meningkatkan kadar oksigen dengan konsentrasi sedang. Fraksi oksigen yang dapat dicapai yaitu 40 – 60 %. Flow rate yang diberikan 4- 12 L/menit.
Komponen :
Bagian badan sungkup yang dilengkapi dengan lubang hidung di kedua sisinya.
Bagian lain dihubungkan dengan pipa ke sumber oksigen
Pipa elastik untuk mengikat sungkup pada wajah pasien.
Mekanisme kerja :
Udara luar masuk dan udara ekshalasi keluar melalui lubang-lubang pada kedua sisi badan sungkup
Oksigen masuk melalui sisi lubang yang lain
Konsentrasi akhir dari oksigen yang dihirup tergantung dari pola pernapasan pasien dan tingginya liter oksigen yang diberikan serta besarnya kebocoran dari sisi sungkup yang tidak melekat erat di wajah pasien.

Sungkup reservoir rebreathing
Fungsi:
  Seperti halnya sungkup sederhana namun dengan sungkup yang memakai reservoir rebreathing diharapkan tekanan partial oksigen pada inspirasi dapat lebih tinggi. Fraksi oksigen yang dapat dicapai yaitu 40-80 %. Flow rate yang diberikan untuk mencapai FiO2 yang tinggi yaitu 10-12 L/menit.
Komponen :
  Sungkup sederhana ditambah reservoir bag.
Mekanisme kerja:
  Oksigen aliran tinggi yang diberikan akan mengisi sungkup yang berlubang-lubang pada kedua sisi dinding. Sungkup menerima okigen yang masuk pada saat ekspirasi hawa ekshalasi mengisi sungkup campur dengan oksigen yang ada, sedang  hawa ekshalasi sebagian yang lain. Selanjutnya pada inspirasi berikutnya terhisaplah udara luar yang masuk bercampur dengan udara sisa ekshalasi sebelumnya dan oksigen dari reservoir bag maupun dari sumber oksigen (tabung).
Sungkup reservoir rebreathing
Sungkup reservoir non rebreathing
Fungsi:
  Tidak berbeda dengan sungkup yang lain, hanya saja pada pemakaian sungkup dengan reservoir non rebreathing ini dapat dicapai tekanan partial oksigen pada inspirasi lebih tinggi yaitu 90 %. Digunakan aliran oksigen 10-12 L/menit.
Komponen:
  Sungkup sederhana dengan lubang berkatup searah pada kedua sisinya.  Selama dihubungkan dengan sumber oksigen juga terpasang reservoir bag.
Mekanisme kerja:
  Seperti sungkup dengan reservoir bag, namun disini tidak terhirup ulang hawa ekshalasi sebelumnya.
Sungkup reservoir nonrebreathing
Sungkup venturi
Fungsi:
  Umumnya diberikan untuk memberikan kadar oksigen  tinggi dengan konsentrasi yang tetap. Biasansa hanya diberikan pada penderita tertentu misalnya penderita penyakit paru obstruktif menahun. Fraksi oksigen yang dicapai sesuai dengan ukuran dan warna yaitu 24 %, 28 %, 31 %, 35 %, 40 % dan 60 %.
Komponen:
Badan sungkup berlubang-lubang pada kedua sisi sungkup
Ujung atas sungkup dihubungkan dengan alat venturi. Alat ini dibuat dalam berbagai ukuran warna, sebagai tanda berapa konsentrasi oksigen yang dapat dicapai.
Adapula alat venturi ini yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat diatur seberapa lubang yang dikehendaki dibentuk sehingga dapat dicapai konsentrasi oksigen yang sesuai.
Mekanisme kerja:
Oksigen flow yang diberikan tinggi
Oksigen tersebut mengalir melalui bagian yang sempit sehingga menyebabkan efek venturi yaitu tekanan negatif ditempat tersebut sehingga hal ini menyebabkan udara luar tersedot masuk melalui celah-celah alat venturi da bercampur dengan oksigen, sehingga mencapai konsentrasi yang sesuai.
Oleh karena flow dari oksigen yang diberikan cukup tinggi maka hawa ekshalasi pasien segera akan didorong keluar dari dalam sungkup melalui lubang, pada kedua sisi sungkup, maka dari itu tidak ada udara ekshalasi yang terhirup kembali dan ini tidak akan meningkatkan ruang mati.
Penilaian
Penilaian dari memadai dan berhasilnya terapi oksigen adalah dengan evaluasi fisik dari fungsi kardiorespirasi dan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan analisis gas darah.
Tanda ventilasi diukur dari tidal volume, jumlah pernapasan dan bantuan otot-otot pernapasan.
Tanda vital kardiovaskuler termasuk denyut nadi, tekanan darah, kondisi perfusi jaringan,  tingkat kesadaran termasuk produksi urine.
PULMONARY OXYGEN TOXICITY
TOKSISITAS OKSIGEN KRONIK
Oksigen kadar rendah selama beberapa bulan
Terjadi perubahan proliferative endotel dan epitel paru
TOKSISITAS OKSIGEN AKUT
Oksigen tinggi dalam waktu singkat (beberapa hari sampai minggu)
Terjadi fase eksudatif dan fase proliferative
Mekanisme Toksisitas à gangguan paru
1.Malfungsi sel alveoli
      Disfungsi mitokondria dan sel epitel alveoli karena hiperoksia  à ARDS
2.Atelektasis absorpsi
  denitrogenasi setelah pemberian
    O2 100%   à kolaps alveoli
Kesimpulan
Terapi oksigen diberikan untuk memperbaiki hipoksemia, menurunkan kerja miokard dan otot-otot pernapasan.
Masing-masing teknik dan alat yang digunakan untuk pemberian terapi oksigen mempunyai kekurangan dan kelebihan. Teknik dan alat yang dipakai tergantung kebutuhan pasien.
Penilaian dari memadai dan berhasilnya terapi oksigen dengan evaluasi fisik dari fungsi kardiorespirasi dan darah arteri.
Perlu pengetahuan tentang toksisitas oksigen dalam pemberian terapi oksigen

  (Majelis ke 2) FAQIR (Fathur-Rabbany) بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ   اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورس...