Setiap hari, setiap waktu, kita
selalu berdoa. Tapi apakah doa-doa yang kita panjatkan itu akan terkabul? “Wallahu
‘A’lam”. Tapi, ternyata untuk mendapatkan doa mustajab atau doa yang
cepat terkabul, ada waktunya tersendiri. Namun demikian, bukan berarti diluar waktu
doa yang mustajab manjur tersebut kita tidak berdoa dan memohon kepada
Allah SWT. Kita sebagai hamba-Nya hanya bisa berdoa dan berusaha, sedangkan
yang menentukan adalah Allah SWT. Allah SWT telah memerintahkan hamba-Nya untuk
berdoa, sebagaimana Firman-Nya dalam Q.S Al-Mukmin :
“Dan Tuhanmu berfirman, ‘Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan
Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari
menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina’”. (QS.
Al-Mukmin 40: 60)
Untuk itu, marilah kita jangan sungkan-sungkan untuk selalu
berdoa, meminta kepada Allah agar kita terjaga dari godaan-godaan syaitan yang
terkutuk, selamat dunia akhirat, menjadi manusia yang berguna, berbakti kepada
nusa, bangsa serta agama. Dan dibawah ini merupakan kumpulan waktu doa
mustajab atau waktu-waktu dimana doa kita mudah dikabulkan serta dilengkapi
dengan hadist-hadits yang menerangkan tentang doa mustajab.
1. Do’a Seorang Muslim Untuk Saudaranya Tanpa Dia Ketahui
Diriwayatkan dari Abu Darda’ ra., bahwasanya ia berkata,
“Apabila seorang Muslim mendo’akan saudaranya tanpa sepengetahuannya, maka
pasti malaikat yang ditugaskan (kepadanya) akan mengucapkan, “Engkaupun akan
mendapatkan yang semisalnya”. (HR. Muslim)
2. Do’a Orang Yang Teraniaya
Ketika Rasulullah SAW mengutus Mu’adz ke Yaman, beliau
bersabda kepadanya, “Takutlah kalian terhadap do’a orang yang dizhalimi, karena
tidak ada hijab antara do,a itu dengan Allah” (HR. Bukhari)
3. Do’a Orang Tua Untuk Anaknya
4. Do’a Seorang Musafir
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata, Rasulullah SAW bersabda,
“Ada tiga do’a mustajab yang tidak diragukan lagi, yaitu do’a orang yang
teraniaya, do’a musafir, dan do,a orang tua untuk anaknya” (HR. Tirmidzi, dll.
Dinilai hasan oleh al-Albani)
5. Do’a Orang Yang Berpuasa Ketika Berbuka
6. Do’a Pemimpin Yang Adil
Dari Abu Hurairah ra., secara marfu’, “Ada tiga golongan
yang do’anya tidak ditolak, orang yang berpuasa hingga berbuka, do’a pemimpin
yang adil dan do’a orang yang teraniaya. Allah akan mengangkat do’a mereka ke
atas awan, membukakan pintu-pintu langit untuknya, dan berfirman, ‘Demi
kemuliaan-Ku, sungguh, Aku akan menolongmu walaupun dengan selang waktu’” (HR.
Tirmidzi, dll. Dinilai hasan oleh al-Albani)
7. Doa Anak Shaleh
Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah
ra., “Apabila manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara,
yaitu sedekah jariyyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang shalih yang
mendo’akan orang tuanya” (HR. Muslim)
8. Do’a Orang Yang Berada Dalam Keadaan Darurat
Allah SWT berfirman: “Atau siapakah yang memperkenankan
(do’a) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdo’a kepada-Nya, dan yang
menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di
bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu
mengingati(Nya)”. (QS. An-Naml 27: 62)
9. Do’a Orang Yang Tidur Dalam Keadaan Suci Dan Berdzikir
Dari Mu’adz bin Jabal, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda,
“Apabila seorang muslim tidur dalam keadaan berdzikir dan suci, lalu terbangun
di malam hari, kemudian berdo’a kepada Allah SWT meminta kebaikan dunia dan
akhirat, maka pasti Allah akan memberikan kepadanya”. (HR. Abu Dawud dan Ahmad,
dinyatakan Shahih oleh al-Albani)
10. Berdo’a Dengan Menggunakan Do’a Dzun Nun (Do’a Nabi
Yunus alaihissalam)
Dari Sa’ad bin Abi Waqash ra., ia berkata, “Rasulullah SAW
bersabda, ‘Do’a Dzun Nun (Nabi Yunus alaihissalam) ketika berada di dalam perut
ikan: ‘Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu min Azh-zhaalimiin’. Jika
seorang berdo’a dengannya memohon sesuatu, niscaya Allah akan mengabulkannya’”
(HR. Tirmidzi dll., dinyatakan shahih oleh al-Albani)
11. Do’a Orang Yang Terbangun Di Malam Hari Dengan Do’a Yang
Ma’tsur
Dari Ubadah bin Shamit ra., dari nabi Muhammad SAW,
bahwasanya beliau bersabda, “Brangsiapa yang terjaga di malam hari, lalu
mengucapkan: ‘Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lah, lahul mulku
walahul hamdu, wahuwaa ‘alaa kulli syai’in qadiir, Alhamdulillaah,
wasubhanallaah, wa laa ilaaha illallaah, wallahu akbar, wa laa haula wa laa
quwwata illaa billaah’ (Tidak ada Tuhan selain Allah semata, tidak ada sekutu
bagi-Nya. Bagi-Nyalah seluruh kerajaan dan bagi-Nya pula segala pujian. Dia
Maha Kuasa atas segala sesuatu. Segala puji bagi Allah, Maha Suci Allah, tidak
ada Tuhan selalin Allah, Allah Maha Besar. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali
dengan pertolongan Allah). Kemudian mengucapkan: ‘Allahummaghfir lii’ (Ya
Allah, ampunilah aku). Atau do’a yang lain, niscaya akan dikabulkan do’anya.
Jika ia berwudhu’ dan shalat, maka diterimalah shalatnya” (HR. Bukhari, dll)
12. Do’a Anak Yang Berbakti Kepada Kedua Orang Tuanya
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata, Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat seorang hamba yang shalih di surga,
lalu ia bertanya, ‘Dari mana aku memperoleh derajat ini?’. Allah SWT berfirman,
‘Dengan permohonan ampun anakmu untukmu’” (HR. Ahmad, sanadnya dinyatakan
shahih olh Ibnu Katsir)
13. Do’a Orang Yang Menunaikan Haji, Umrah Dan Berperang Di
Jalan Allah SWT
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar ra.,
dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda, “Orang yang berperang di jalan Allah,
orang yang menunaikan haji, dan orang yang menunaikan umrah adalah utusan-utusan
yang menghadap kepada Allah. Mereka dipanggil oleh-Nya, lalu mereka memenuhi
panggilan-Nya, dan mereka pun meminta kepada-Nya, maka Allah akan memberinya”
(HR. Ibnu Majah, dinyatakan hasan oleh al-Albani)
14. Do’a Orang Yang Banyak Berdzikir Kepada Allah SWT
Dari Abu Hurairah ra., dari Nabi Muhammad SAW, beliau
bersabda, “Ada tiga golongan yang do’anya tidak akan ditolak, yaitu orang yang
banyak berdzikir kepada Allah, orang yang teraniaya, dan pemimpin yang adil”
(HR. al-Baihqi dan ath-Thabrani, dinyatakan hasan oleh al-Albani)
15. Do’a Orang Yang Dicintai Dan Diridhai Oleh Allah SWT
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata, Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya Allah SWT berfirman, ‘Barangsiapa memusuhi kekasih-Ku, maka
sungguh Aku menyatakan perang dengannya. Hamba-Ku tidak akan dapat mendekatkan
dirinya kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku sukai daripada apa yang telah
Aku wajibkan kepadanya. Hamba-Ku terus mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan
amalan-amalan nafil, sehingga Aku mencintainya. Maka jika Aku telah
mencintainya, Aku akan menjadi pendengarannya yang dengannya ia mendengar,
penglihatannya yang dengannya ia melihat, tangannya yang dengannya ia memegang
dan kakinya yang dengannya ia berjalan. Jika ia meminta kepada-Ku, pasti Aku
akan memberinya. Jika ia memohon perlindungan kepada-Ku, pasti Aku akan
melindunginya. Aku tidak pernah ragu-ragu dalam sesuatu yang Aku kerjakan
seperti keraguan-Ku untuk mencabut nyawa seorang mukmin. Hal itu karena ia
tidak suka mati, sedangkan Aku tidak suka keburukan terjadi kepadanya’” (HR.
Bukhari)
16. Orang Yang Memperbanyak Berdoa Pada Saat Lapang Dan
Bahagia
Dari Abu Hurairah ra., bahwasanya Rasulullah SAW bersabda.
“Barangsiapa yang ingin doanya terkabul pada saat sedih dan susah, maka
hendaklah memperbanyak berdoa pada saat lapang”. (HR. Tirmidzi, dan al-Hakim.
Dishahihkan oleh Imam Dzahabi dan di hasankan oleh Al-Albani).
Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa makna hadits di atas
adalah hendaknya seseorang memperbanyak doa pada saat sehat, kecukupan dan
selamat dari cobaan, sebab ciri seorang mukmin adalah selalu dalam keadaan
siaga sebelum membidikkan panah. Maka sangat baik jika seorang mukmin selalu
berdoa kepada Allah sebelum datang bencana berbeda dengan orang kafir dan
zhalim sebagaimana firman Allah SWT.
“Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon
(pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya ; kemudian apabila
Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya lupalah dia akan kemudharatan yang pernah
dia berdoa (kepada Allah) untuk (menghilangkannya) sebelum itu”. (QS. Az-Zumar
: 8).
Dan firman Allah SWT:
“Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami
dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan
bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat),
seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya
yang telah menimpanya”. (QS. Yunus : 12)
17. Doa Orang Dalam Keadaan Terpaksa.
Allah SWT berfirman. “Atau siapakah yang memperkenankan
(doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepadanya, dan yang
menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di
bumi ? Apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu
menginga(Nya)”. (QS. An-Naml : 62)
Imam As-Syaukani berkata bahwa ayat diatas menjelaskan
betapa manusia sangat membutuhkan Allah dalam segala hal terlebih orang yang
dalam keadaan terpaksa yang tidak mempunyai daya dan upaya. Sebagian ulama
berpendapat bahwa yang dimaksud dengan orang terpaksa adalah orang-orang yang
berdosa dan sebagian yang lain berpendapat bahwa yang dimaksud terpaksa adalah
orang-orang yang hidup dalam kekurangan, kesempitan atau sakit, sehingga harus
mengadu kepada Allah. Dan huruf lam dalam kalimat Al-Mudhthar untuk menjelaskan
jenis bukan istighraq (keseluruhan). Maka boleh jadi ada sebagian orang yang
berdoa dalam keadaan terpaksa tidak dikabulkan dikarenakan adanya penghalang
yang menghalangi terkabulnya doa tersebut. Jika tidak ada penghalang, maka
Allah telah menjamin bahwa doa orang dalam keadaan terpaksa pasti dikabulkan.
Yang menjadi alasan doa tersebut dikabulkan karena kondisi terpaksa bisa
mendorong seseorang untuk ikhlas berdoa dan tidak meminta kepada selain-Nya.
Semoga Bermanfaat untuk kita semua. Amin