Saya memang suka
mengoleksi buku, khususnya buku Islam, apalagi jika sedang ada masalah berat,
sekali ke toko buku bisa pulang membawa 10 buku sekaligus . Dari semua koleksi buku Islam saya, buku
inilah yang paling sering saya buka dan baca kembali, buku dari Dr. Aidh al
Qarni ini mempunyai tebal 567 halaman. Saya sangat menyukai cara penulisan
beliau, khususnya cara beliau menyampaikan cerita dan mengutip Al Qur’an dan
Hadits. Tidak salah jika buku ini mendapatkan gelar buku terlaris di dunia.
Ketika saya merasa sangat sedih, bahkan buku ini dapat mengobati kesedihan
seberat apapun hanya dengan membaca beberapa halamannya kembali, seolah-olah
saya mempunyai seorang yang bisa menasehati dan menenangkan saya kapanpun.
Bandingkan jika saya mem-posting kesedihan (kegalauan) itu di Facebook? mungkin
saya akan bertambah sedih hehe
Dalam tulisan ini saya
tidak berniat untuk me-review keseluruhan isi buku ini, atau istilahnya
membedah buku. Saya hanya ingin mengutip beberapa kalimat yang terus saya ingat
selama memiliki buku ini.
Tulisan beliau yang
ini tentang bagaimana kita menyikapi permasalahan di dunia dan apa resep
kebahagiaan
Dalam sebuah hadits sahih disebutkan:
“Seandainya dunia ini di sisi Allah sama nilainya dengan sayap seekor nyamuk,
niscaya Allah tidak akan pernah memberi minum seorang kafir walau seteguk air”.
Menurut Allah, dunia tidak lebih berharga dari sayap seekor nyamuk. Inilah
hakikat dunia, nilai dan timbangannya disisi Allah. Lalu mengapa harus takut
dan resah karenanya?
Kebahagiaan adalah Anda merasa aman dengan
diri, masa depan, keluarga, dan kehidupan Anda sendiri. Dan, semua ini
terhimpun dalam keimanan, ridha kepada Allah, ridha terhadap ketentuan-Nya, dan
qana’ah (merasa cukup dengan apa yang ada).
Kalau yang ini halaman
yang selalu pertama saya buka kalau sedang dilanda masalah dan kesedihan berat,
hehe
Mengapa Harus Bersedih Jika Anda Memiliki Enam
Resep?
1.
Percaya
sepenuhnya kepada Allah.
2.
Kesadaranku
bahwa semua yang telah Allah takdirkan akan terjadi.
3.
Sabar
adalah senjata paling ampuh yang dipergunakan oleh orang-orang yang mendapat
ujian.
4.
Jika
saya tidak sabar lalu apa yang bisa saya lakukan. Dan saya tidak akan terbantu
hanya dengan perasaan resah.
5.
Mungkin
saja saya akan berada dalam kondisi yang lebih jelek darpada kondisi saya sekarang
ini.
6.
Dari
waktu ke waktu jalan keluar akan selalu terbuka.
Kalau halaman yang ini halaman favorit saya
untuk dibaca berulang-ulang kapanpun akan membuat hati lega.
Qadha’ dan Qadar
“Tiada suatu bencana yang menimpa di bumi dan
(tidak pula) pada dirimu sendiri, melainkan dia telah tertulis dalam kitab
(Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya.” (QS. Al-Hadid: 22)
Tinta pena telah mengering, lembaran-lembaran
catatan ketentuan telah disimpan, setiap perkara telah diputuskan dan takdir
telah ditetapkan. Maka,
“Katakanlah: “Sekali-kali tidak akan menimpa
kami, melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami.”“ (QS.
At-Taubah: 51)
Apa yang membuat Anda benar, maka tak akan
membuat Anda salah. Sebaliknya, apa yang membuat Anda salah, maka tidak akan
membuat Anda benar. Jika keyakinan tersebut tertanam kuat pada jiwa Anda dan
kukuh bersemayam dalam hati Anda, maka setiap bencana akan menjadi karunia,
setiap ujian menjadi anugerah, dan setiap peristiwa menjadi penghargaan dan
pahala.
“Barangsiapa yang oleh Allah dikehendaki
menjadi baik maka ia akan diuji oleh-Nya.” (Al Hadits)
Percayalah dengan kebenaran qadha’ sebelum
Anda dilanda banjir penyesalan. Dengan begitu, jiwa Anda akan tetap tenang
menjalani segala daya upaya dan cara yang memang harus ditempuh. Dan bila
kemudian terjadi hal-hal yang tidak Anda inginkan, maka itu pun merupakan
bagian dari ketentuan yang memang harus terjadi. Jangan pula pernah berandai,
“Seandainya saja aku melakukan seperti ini, niscaya akan begini dan begini
jadinya.” Tapi katakanlah,
“Allah telah menakdirkan, dan apa yang Dia
kehendaki akan Dia lakukan.” (Al-Hadits)