1.
Definisi pengetahuan
Pengetahuan
atau kognitif “merupakan hasil dari tahu
setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengetahuan
atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang. Terbentuknya suatu perilaku baru, terutama pada orang dewasa dimulai
pada domain kognitif, dalam arti si subyek tahu terlebih dahulu terhadap
stimulus yang berupa materi atau obyek diluarnya sehingga menimbulkan
pengetahuan baru pada subyek tersebut, dan selanjutnya menimbulkan respon batin
dalam bentuk sikap si subyek terhadap obyek yang di ketahuinya itu. Akhirnya
rangsangan yang telah diketaui dan disadari sepenuhnya akan menimbulkan respon
lebih jauh berupa tindakan (action) terhadap stimulus. Namun demikian dalam
kenyataannya stimulus yang diterima oleh subyek dapat langsung menimbulkan
tindakan . Artinya, seseorang dapat bertindak atau berperilaku baru tanpa
terlebih dahulu mengetahui makna dari stimulus yang diterimanya. Dengan kata
lain tindakan (practice) seseorang tidak harus didasari oleh pengetahuan atau
sikap.5
2.
Tingkatan Pengetahuan
Menurut Soekidjo Notoatmojo
pengetahuan yang dicakup di dalam domain
kognitif mempunyai 6 tingkataan,
yaitu:
a. Tahu (Know)
Tahu
diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk
didalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali ( recall ) terhadap
suatu yang spesifik dari seluruh bahan
yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu merupakan
tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang
tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan,
mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.
b. Memahami (Comprehension)
Memaham diartikan sebagai suatu kemampuan
untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut dengan benar. Orang yang telah paham
terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,
menyimpulkan, meramalkan terhadap obyek yang dipelajari.
c. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk
menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.
Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum – hukum,
rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
d. Analisis (Analisis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk
menjabarkan materi atau suatu obyek ke dalam komponen – komponen, tetapi masih
di dalam suatu struktur organisasi tersebut , dan masih ada kaitannya satu sama
lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti
dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan,
dan sebagainya.
e. Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjukkan kepada suatu
kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian – bagian di dalam suatu
bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan
untuk menyusun formulasi baru dari formulasi – formulasi yang ada.
f. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan
untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek.
Penilaian – penilain itu Berdasarkan suatu criteria yang ditentukan sendiri,
atau menggunakan kriteria – kriteria
yang ada
Pengukuran
pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan
tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian atau responden.
Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita
sesuaikan dengan tingkat – tingkat tersebut diatas.
3. Faktor – factor yang mempengaruhi
pengetahuan
Menurut ida Bagus
Tjitarda “ pengetahuan “ dipengaruhi oleh pengalaman dan informasi’.
a.
Pengalaman
Pengalaman yang didapat oleh seseorang terutama
berasal dari pengalaman dan menerima pelayanan kesehatan oleh petugas.
b.
Informasi
Informasi ini berasal dari guru, orang tua, teman, surat kabar. Pengalaman dan
pendidikan perempuan semenjak akan mempengaruhi sikap dan penampilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar