Selasa, 02 Oktober 2012

Water Seal Drainage (WSD)



1.      Pengertian
WSD adalah suatu unit yang bekerja sebagai drain untuk mengeluarkan udara dan cairan melalui selang dada.

2.      Indikasi
a.       Pneumothoraks karena rupture bleb, luka tusuk tembus
b.      Hemothoraks karena robekan pleura, kelebihan anti koagulan, pasca bedah toraks
c.       Torakotomi
d.      Efusi pleura
e.       Empiema karena penyakit paru serius dan kondisi inflamasi

3.      Tujuan Pemasangan
*        Untuk mengeluarkan udara, cairan atau darah dari rongga pleura
*        Untuk mengembalikan tekanan negative pada rongga pleura
*        Untuk mengembangkan kembali paru yang kolap dan kolap sebagian
*        Untuk mencegah reflux drainase kembali ke dalam rongga dada.

4.      Tempat pemasangan
a.       Apikal
ü      Letak selang pada interkosta III mid klavikula
ü      Dimasukkan secara antero lateral
ü      Fungsi untuk mengeluarkan udara dari rongga pleura
b.      Basal
ü      Letak selang pada interkostal V-VI atau interkostal VIII-IX mid aksiller
ü      Fungsi : untuk mengeluarkan cairan dari rongga pleura

5.      Jenis WSD
·        Sistem satu botol
Sistem drainase ini paling sederhana dan sering digunakan pada pasien dengan simple pneumotoraks
·        Sistem dua botol
Pada system ini, botol pertama mengumpulkan cairan/drainase dan botol kedua adalah botol water seal.
·        System tiga botol
Sistem tiga botol, botol penghisap control ditambahkan ke system dua botol. System tiga botol ini paling aman untuk mengatur jumlah penghisapan.

H.    Pengkajian
1.      Aktifitas/istirahat
Gejala : dispneu dengan aktifitas ataupun istirahat
2.      Sirkulasi
Tanda : Takikardi, disritmia, irama jantung gallop, hipertensi/hipotensi, DVJ
3.      Integritas ego
Tanda : ketakutan, gelisah
4.      Makanan / cairan
Adanya pemasangan IV vena sentral/ infus
5.      nyeri/kenyamanan
Gejala tergantung ukuran/area terlibat : Nyeri yang diperberat oleh napas dalam, kemungkinan menyebar ke leher, bahu, abdomen
Tanda : Berhati-hati pada area yang sakit, perilaku distraksi
6.      Pernapasan
Gejala : Kesulitan bernapas, Batuk, riwayat bedah dada/trauma,
Tanda : Takipnea, penggunaan otot aksesori pernapasan pada dada, retraksi interkostal, Bunyi napas menurun dan fremitus menurun (pada sisi terlibat), Perkusi dada : hiperresonan diarea terisi udara dan bunyi pekak diarea terisi cairan
Observasi dan palpasi dada : gerakan dada tidak sama (paradoksik) bila trauma atau kemps, penurunan pengembangan (area sakit). Kulit : pucat, sianosis,berkeringat, krepitasi subkutan

I.       Diagnosa Keperawatan
1.      Pola napas tidak efektif b.d penurunan ekspansi paru (akumulasi udara/cairan), gangguan musculoskeletal, nyeri/ansietas, proses inflamasi.
Kemungkinan dibuktikan oleh : dispneu, takipneu, perubahan kedalaman pernapasan, penggunaan otot aksesori, gangguan pengembangan dada, sianosis, GDA taknormal.
Tujuan : pola nafas efektif
Kriteria hasil :
-         Menunjukkan pola napas normal/efektif dng GDA normal
-         Bebas sianosis dan tanda gejala hipoksia
Intervensi :
*        Identifikasi etiologi atau factor pencetus
*        Evaluasi fungsi pernapasan (napas cepat, sianosis, perubahan tanda vital)
*        Auskultasi bunyi napas
*        Catat pengembangan dada dan posisi trakea, kaji fremitus.
*        Pertahankan posisi nyaman biasanya peninggian kepala tempat tidur
*        Bila selang dada dipasang :
a.       periksa pengontrol penghisap, batas cairan
b.      Observasi gelembung udara botol penampung
c.       Klem selang pada bagian bawah unit drainase bila terjadi kebocoran
d.      Awasi pasang surutnya air penampung
e.       Catat karakter/jumlah drainase selang dada.
*        Berikan oksigen melalui kanul/masker

2.      Nyeri dada b.d factor-faktor biologis (trauma jaringan) dan factor-faktor fisik (pemasangan selang dada)
Tujuan : Nyeri hilang atau berkurang
Kriteria hasil :
-         Pasien mengatakan nyeri berkurang  atau dapat dikontrol
-         Pasien tampak tenang
Intervensi :
*        Kaji terhadap adanya nyeri, skala dan intensitas nyeri
*        Ajarkan pada klien tentang manajemen nyeri dengan distraksi dan relaksasi
*        Amankan selang dada untuk membatasi gerakan dan menghindari iritasi
*        Kaji keefektifan tindakan penurunan rasa nyeri
*        Berikan analgetik sesuai indikasi
3.      Resiko tinggi trauma/henti napas b.d proses cidera, system drainase dada, kurang pendidikan keamanan/pencegahan
Tujuan : tidak terjadi trauma atau henti napas
Kriteria hasil :
-         Mengenal kebutuhan/mencari bantuan untuk mencegah komplikasi
-         Memperbaiki/menghindari lingkungan dan bahaya fisik
Intervensi :
*        Kaji dengan pasien tujuan/fungsi unit drainase, catat gambaran keamanan
*        Amankan unit drainase pada tempat tidur dengan area lalu lintas rendah
*        Awasi sisi lubang pemasangan selang, catat kondisi kulit, ganti ulang kasa penutup steril sesuai kebutuhan
*        Anjurkan pasien menghindari berbaring/menarik selang
*        Observasi tanda distress pernapasan bila kateter torak lepas/tercabut.

4.      Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan aturan pengobatan
Tujuan : Mengetahui tentang kondisinya dan aturan pengobatan
Kriteria hasil :
-         Menyatakan pemahaman tentang masalahnya
-         Mengikuti program pengobatan dan menunjukkan perubahan pola hidup untuk mencegah terulangnya masalah
Intervensi :
*        Kaji pemahaman klien tentang masalahnya
*        Identifikasi  kemungkinan kambuh/komplikasi jangka panjang
*        Kaji ulang praktik kesehatan yang baik, nutrisi, istirahat, latihan
*        Berikan informasi tentang apa yang ditanyakan klien
*        Berikan reinforcement atas usaha yang telah dilakukan klien .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  (Majelis ke 2) FAQIR (Fathur-Rabbany) بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ   اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورس...