Kamis, 04 April 2013

Anatomi Kulit


KULIT
Kulit merupakan pembungkus tubuh dan organ-organ di dalamnya.
luas permukaannya pada orang dewasa antara  1,5 – 7,5 m2. 
Secara keseluruhan berat kulit merupakan 15% total berat badan. 
Tebal kulit tidaklah sama seluruh permukaan tubuh, bervariasi antara 5-6 mm di telapak tangan dan telapak kaki, sampai 0,5  mm pada kulit penis, dengan tebal rata-rata  1-2 mm
KULIT
Kulit terdiri dari 3 lapisan
Epidermis
Dermis
Sub kutis
Alat-alat tambahan yang juga terdapat pada kulit antara lain:
kuku
rambut
kelenjar sebasea
kelenjar sudorifera: tipe apokrin dan tipe ekrin
LAPISAN KULIT
EPIDERMIS
Stratum korneum
Stratum lucidum
Stratum granulosum
Stratum spinosum
Stratum basale
Stratum Basale
Merupakan lapisan dasar yang terdiri dari atas  1 lapisan sel berbentuk kuboid atau  atau kolumner yang tersusun tegak lurus membrana basalis.
Sel-sel ini aktif mengadakan mitosis, kemudian anak sel yang baru ini akan terdorong ke atas dan membentuk stratum spinosum atau stratum Malphigi
Stratum basalis ini dibatasi oleh membrana basalis pada dermo-epidermal junction.
Stratum Spinosum
Tersusun atas beberapa lapis sel berbentuk poligonal dengan tonjolan-tonjolan sitoplasma yang menghubungkan  sel yang satu dengan sel lainnya, dan disebutintercellulair bridgeatauspina’, atau sering juga disebut ‘acanthus’.
Sel-sel yang sudah tua akan terdorong oleh sel-sel baru ke atas menjadi sel-sel stratum granulosum.
Sel-sel yang baru tersebut berasal dari stratum basalis.
Stratum Granulosum
Stratum granulosum terdiri atas 2-3  lapis sel-sel pipih
pembentuk keratin. 
Dibandingkan dengan sel-sel pembentuk stratum spinosum, sel di dalam sratum granulosum mulai kehilangan beberapa organela seperti mitokondria, retikulum endoplasmik, dan RNA.  Sedangkan intinya mengalami proses degenerasi.
Stratum Lucidum
Merupakan lapisan dan terdiri dari sel-sel jernih karena mengandung tetes-tetes eleidin. 
Stratum lusidum hanya terdapat di telapak tangan dan telapak kaki saja.
Sel tidak mempunyai inti sel dan organel
Stratum Corneum
Sel-sel yang terdapat pada stratum korneum sudah banyak mengalami perubahan, kehilangann inti dan organelanya, sehingga selnya menjadi  sangat pipih dan membran selnya mengalami kondensasi. 
Tebal stratum korneum sekitar 15 mikron, kecuali pada telapak tangan dan telapak kaki sampai 500 mikron dan merupakan stratum korneum yang paling tebal. 
Stratum korneum yang telah kering mengandung 30% protein, 20 % lemak, dan sisanya terdiri dari bahan-bahan bermolekul rendah.
LAPISAN KULIT
DERMIS
Merupakan jaringan ikat dengan tebal antara 1-4 mm.
Lapisan dermis ini paling tebal dapat dijumpai pada punggung dan paling tipis pada palpebrae. 
Bagian dari dermis yang menonjol ke dalam epidermis dinamakan papila. 
Papila ini pada telapak tangan dan jari-jari terutama tersusun linier yang memberi gambaran kulit yang berbeda-beda sebagai dermatogliphy (sidik jari). 
Bagian bawah dari dermis papiler ini dinamakan dermis retikuler yang mengandung vasa darah dan lymphe, serabut saraf, adnexa, dan lainnya.
LAPISAN KULIT
DERMIS
Dermis tersusun dari beberapa unsur atau organ yang meliputi:
Unsur selular
Unsur fibrous
Substansi dasar
Pembuluh darah lymphe
Sistem saraf
Layers of the Dermis
Papillary layer
Reticular layer
LAPISAN KULIT
SUB KUTIS
Lapisan subkutis sering dinamakan jugapanniculus adiposus’, terutama atas lobulus jaringan lemak yang dipisahkan oleh septa yang terdiri dari jaringan kolagen dan pembuluh darah.
Tebal tipisnya lapisan ini bervariasi tergantung dari banyak faktor antara lain:
faktor seks
faktor herediter
faktor hormon
faktor nutrisi
Lapisan subkutis atau panniculus adiposus yang paling tebal terdapat pada gluteus dan pinggang (pada wanita) dan perut bagian bawah (pada laki-laki).
Lapisan subkutis ini berfungsi untuk melindungi tubuh dari trauma mekanis dan dingin, disamping untuk cadangan energi.
Sub Kutis
Distribusi lemak sub kutis
Pigmentasi (warna kulit)
Pigmen melanin dihasilkan oleh sel-sel melanocyt
Pembentukan melanin di stimulasi oleh UV dari matahari
FUNGSI KULIT
Fungsi Proteksi
Mekanis : Karena adanya desmosom pada epidermis, juga karena adanya serabut kolagen, elastin, dan mukopolisakarida pada dermis dan jaringan lemak sub kutis
Panas/termis : Adanya kelenjar ekrin dan pembuluh darah yang mengatur suhu tubuh
Dingin : adanya rambut, pembuluh darah dan lapisan sub kutis
Sinar : karena ada stratum korneum dan pigmen melanin
Bahan Kimia : karena ada stratum korneum
Mikroorganisme : karena adanya sel-sel radang dan stratum korneum serta susunannya
FUNGSI KULIT
Fungsi adaptasi
Kulit dapat berfungsi sebagai adaptor terhadap beberapa jenis rangsangan, antara lain adalah rangsang temperatur, tekanan fisik, dan kimiawi
Fungsi transmisi
Kulit dapat berfungsi sebagai alat transmisi, karena kulit dapat berfungsi sebagai alat:
Sensorik : karena adanya akhiran-akhiran saraf
Penampilan :  karena dari kulitnya dapat dilihat tentang beberapa hal,  misalnya: pembukaannya, warna, rambut, kuku, tebal dan tipisnya lemak kulit.
Reseptor pada kulit
Bulbus krause = reseptor dingin
Bulbus pacini = reseptor tekanan
Bulbus Merkel = Reseptor raba
Bulbus rufini = reseptor panas
Serabut saraf tidak bermielin = reseptor nyeri
FUNGSI KULIT
Fungsi metabolisme
Kulit dapat berfungsi sebagai tempat metabolisme tertentu, yaitu:
»Metabolisme lemak
»Sintesis vitamin D
»Penyimpan serum, yaitu pada lapisan dermisnya.
KUKU
Kuku pada manusia hanya berfungsi sebagai proteksi untuk bagian distal jari-jari, di samping fungsi kosmetik.
Bagian luar kuku terdiri atas epinychium (cuticula), lipatan kuku proksimal, lempeng kuku, lipatan kuku lateral, lunula, distal groove,  dan hypochondrium.
penampang segital dapat dilihat  matriks, nail bed’, Hypochondrium, dan distal groove.
RAMBUT
Rambut pada binatang sangat penting untuk memelihara suhu badan dan bahkan binatang tertentu juga berfungsi untuk proteksi mekanis. 
Sedangkan rambut pada manusia sudah berkurang fungsinya,  tinggal fungsi kosmetik saja. 
Rambut manusia terdapat di seluruh permukaan tubuhnya, kecuali di telapak tangan dan telapak kaki
Rambut ada 2 macam yaitu:
velus, pada bayi dinamakan lanugo
rambut terminal, ada yang panjang (kepala, aksila, pubis, jenggot) dan juga yang pendek (bulu mata, alis, bulu dada, dan lainnya).
Rambut
Batang rambut dapat dibagi menjadi beberapa lapisan yaitu:
cuticula, lapisan paling luar, tipis, susunannya kompak, dan paling tahan terhadap bahan kimia.
cortex, lapisan tengah, mengandung banyak butir-butir pigmen.
medulla, lapisan paling dalam, dan paling tidak tahan terhadap kimia.  Pada velus atau lanugo tidak terdapat medula
Rambut
Rambut tertanam dalam folikel rambut yang terdiri atas beberapa lapis.  Lapisan yang menyusun folikel rambut tersebut dari luar ke dalam adalah sbb:
selubung akar luar (external root sheath)
selubung akar dalam (internal root sheath)
cuticula
cortex
medulla
matriks dan papila
Rambut
Fase pertumbuhan rambut
Fase anagen atau fase pertumbuhan:
Fase katagen atau fase involusi atau fase transisi
Fase telogen atau fase instirahat
Siklus pertumbuhan rambut ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti:
umur
hormon
obat-obatan  tertentu seperti sitostatika
Kelenjar Sebasea (Lemak)
Kelenjar sebasea termasuk kelenjar tipe holokrin karena pars sekretorisnya ikut menjadi hasil sekresi.  Kelenjar sebasea yang langsung bermuara dipermukaan kulit.
Beberapa kelenjar sebasea yang langsung bermuara di permukaan kulit yaitu:
kelenjar Meibon  :  pada palpebra
kelenjar Tyson  :  pada preputium
bintik Fordyce  :  pada mukosa buccal dan      vermilion labii (Fordyce’s spot)
kelenjar Montgomery  :  pada aerola mammae wanita
Kelenjar Sebasea (Lemak)
Kelenjar sebasea terdapat di seluruh permukaan tubuh kecuali di telapak tangan dan telapak kaki.  Ada juga beberapa regio yang memiliki kelenjar sebasea terbanyak,  yaitu kulit kepala, muka, bagian atas dada, dan punggung.  Daerah yang memiliki kelenjar sebasea banyak dinamakan daerah seborea.
Kelenjar Sebasea (Lemak)
Fungsi sebum ini sebenarnya belum jelas benar, tetapi diduga sebagai:
bahan pengasam kulit (acidifying)
Meminyakii kulit untuk mengurangi penguapan air sehingga kulit tampak  segar.
Efek bakteriostatik
Fungistatik
Kelenjar Sudorifera
Tipe Apokrin
Kelenjar ini termasuk kelenjar keringat dimana sebagian  dari sel kelenjar (yaitu pars sekretoriknya) ikut serta sebagai hasil sekresi.  Kelenjar apokrin ini mempunyai fungsi spesifik yaitu memberikan bau yang khas pada setiap individu.  Kelenjar apokrin banyak ditemukan pada aksila, areola mammae, dan daerah anogenital.
Modifikasi kelenjar apokrin ini adalah kelenjar ceruminase pada auditus externus dan kelenjar mammae.  Sekresi kedua kelenjar tersebut kental dan sebenarnya tidak berbau, tetapi karena terjadinya dekomposisi bakteri di permukaan kulit maka sekret ini menjadi  berbau.  Sekresi kelenjar tersebut dipengaruhi oleh hormon androgen dan adrenalin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  (Majelis ke 2) FAQIR (Fathur-Rabbany) بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ   اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورس...