Selasa, 19 Juni 2012

Hipopituitari


       Adalah kelainan akibat defesiensi hormone pertumbuhan dan menyebabkan dua macam gangguan pertumbuhan yaitu :
1.Ukuran
   tubuh kecil/cebol tipe lorain
2. Maturasi tulang yang lambat bersama dengan adipositas dan hipogonadisme sindroma  adiposagenital frohlich.
        Kedua gangguan pertumbuhan ini terjadi oleh karena penggabungan epifisis tidak terjadi khususnya pada sindroma adiposagenital sehingga efipisis pada lutut dan panggul mudah terlepas.
        Pada tipe akuisita gangguan bersifat reversible. Misalnya pada kraniofaringioma.
Tipe lainnya terjadi oleh karena pemakaian hormone pertumbuhan.
Penatalaksanaan klien dengan Hipofungsi Hipofise
 I. Pengkajian
Pengkajian keperawatan pada kilen dengan kelainan Hipopituitari antara lain mencakup :
1.      Riwayat penyakit masa lalu.
    Adakah penyakit atau trauma pada kepala yang diderita klien,serta riwayat    radiasi pada kepala.
2.      Sejak kapan keluhan dirasakan.
Dampak defisiensi GH mulai tampak pada masa balita seang defisiensi gonadotropin nyata pada masa praremaja.
3. Apakah keluhan terjadi sejak lahir. Tubuh kecil dan kerdil sejak lahir       terdapat pada klien kretinisme.
4. Berat dan tinggi badan saat lahir.
5. Keluhan utama klien :
Pertumbuhsn lambat.
Ukuran otot dan tulang kecil
Tanda-tanda seks skunder tidak berkembang; tidak ada rambut  pubis dan aksila, payudara tidak tumbuh, penis tidak tumbuh, tidak mendapat haid, dll.
Infertilitas
Impotensia
Libido menurun
Nyeri senggama pada wanita
6. Pemeriksaanfisik
Amati bentuk, dan ukuran tubuh,
ukuran berat badan dan tinggi badan,amati bentuk dan ukuran buah dada,pertumbuhan rambut aksila dan pubis dan pada klien pria amati pula pertumbuhan rambut di wajah (jenggot dan kumis).
Palpasi kulit, pada wanita biasanya menjadi kering dan kasar.
7. Kaji pula dampak perubahan fisik terhadap kemampuan klien dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.
8. Data penunjang dari hasil pemeriksaan diagnostic seperti :
Foto cranium untuk melihat pelebaran dan atau erosi sella tilsika
Pemeriksaan serum darah ; LH dan FSH,GH, prolaktin, kortisol, aldosteron, testosterone, androgen, test stimulasi yang mencakup uji toleransi insulin dan stimulasi tiroid relising hormon.
 II. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang dapat yang dapat dijumpai pada klien hipopituitarisme adalah :
1. Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan perubahan struktur dan   fungsi tubuh akibat defesiensi gonadotropin dan defisiensi hormone pertumbuhan
2. Disfungsi seksual.
3. Koping individu tak efektif.
4. Kurang pengetahuan tentang proses penyakit, pengobatan dan perawatan  di rumah.
5. Harga diri rendah yang berhubungan dengan perubahan penampilan tubuh.
 III. Rencana Tindakan Keperawatan
        Secara umum tujuan yang di harapkan dari perawatan klien dengan hipo fungsi  hipofise adalah :
1. Klien memiliki kembali citra tubuh yang positif dan harga diri yang tingi.
2. Klien dapat barpartisipasi aktif dalam program pengobatan.
3. Klien dapat memnuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
4. Klien bebas dari cemas.
5. Klien terhindar dari komplikasi.
 IV. Tindakan Keperawatan
1. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat-obatan (hormonal)
Defisiensi Gonadotropin.
·Pria post pubertas diberikan androgen
(testosterone). Lebih efektif dangan pemberian intra muscular. Jelaskan maksud pemberian obat dancara penggunaan.
·Observasi
efek samping penggunaan testosterone seperti ginekomastia dan hipertropiprostat.
·Untukmencapai
tingkat kesuburan yang maksimal harus ditambah atau dikombinasikan dengan HCG,HCG diberikan 3x perminggu untuk menjaga testosterone stabil.
·Wanita yang telah mencapai pubertas, mendapat terapi estrogen dan progesterone.
 Defisiensi Hormon Pertumbuhan (GH).
1. Pemberian hormone pertumbuhan sintesis (eksogen). Somatotropin (Humatrop) harus diberikan sebelum epifise tulang menutup yaitu sebelum masa pubertas.
2. Ciptakan kondisi agar klien dapat dengan bebas mengungkapkan perasaan dan pikirannya tentang perubahan tubuh yang dialaminya.
3. Bangkitkan motivasi agar klien mau melaksanakan program pengobatan yang sudah ditentukan.
4. Anjurkan klien memeriksakan diri secara teratur ke tempat pelayanan terdekat.
5. Anjurkan pada keluarga untuk dapat membantu klien memenuhi   kebutuhan sehari-harinya bila diperlukan serta dapat menciptakan lingkungan yang kondusif dalam keluarga seperti menghindarkan persaingan yang tidak sehat antar anggota keluarga.
6. Berikan pendidikan kesehatan tentang penyakitnya,pengobatan dan kunci keberhasilan pengobatan.
7. Bagi pasangan yang menginginkan keturunan, bangkitkan motivasi mereka untuk dapat mengikuti program pengobatan secara teratur dan berkesinambungan karena untuk upaya ini memerlukan waktu yang lama sehingga butuh kesabaran.

SINDROM  HIPOPITUITARI
• Etiologi :
   Primer :
   pembedahan, radiasi, tumor (primer atau metastasis), infeksi, infiltrasi
   (sarkoidosis, hemokromatosis, autoimun, iskemia (termasuk sindrom Sheehan),
   aneurisma karotis, trombosis sinus kavemosus, trauma.
   Sekunder
  (disfungsi hipotalamus atau gangguan pada tangkai hipotalamus) : tumor
  (termasuk kraniofaringioma), infeksi, infiltrasi, radiasi, pembedahan, trauma.
•Manifestasi klinis :
  Kelemahan,mudah merasa fatigue, disfungsi seksual, kerontokan rambut ketiak dan     pubis,hipotensi, ± perubahan lapangan pandang dan sakit kepala (apabila disebabkan
oleh tumor pituitari non fungsional yang besar).
• Pemeriksaan diagnostik :
Hormon kelenjar target rendag + hormon tropik normal atau rendah
ACTH : insufisiensi adrenal
TSH :  hipotiroidisme sentralis
PRL :  tidak mampu menyusui(cat : dengan hipopituitarisme hipotalamik, faktor penghambat prolaktin (dopamin) PRL)
GH :  risiko osteoporosis, kardiomiopati; didiagnosis
dengan kegagalan GH dengan rangsangan yang sesuai (cont : hipoglikemia)
FSH & LH :
• Manifestasi klinis : ? libido, impotensi, amenore,oligomenore, infertilitas
• Pemeriksaan fisik : kerontokan rambut ketiak, pubis dantubuh.
• Pemeriksaan diagnostik : ? testosteron atau estradiol
• Penatalaksanaan : pergantian testosteron atau estrogen vs. koreksi penyebab yang mendasarinya.
ADH (penyakit pada hipotalamus atau tangkai hipotalamus) : diabetes insipidus.
• Manifestasi klinis : poliuria berat, hipernatremia ringan (kecuali akses terhadap H2O hipernatremia berat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  (Majelis ke 2) FAQIR (Fathur-Rabbany) بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ   اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورس...