Kamis, 22 November 2012

Asma Bronkhiale

Pengertian
  Asma adalah suatu kelainan berupa inflamasi (peradangan) kronik saluran napas yang menyebabkan hiperaktivitas bronkus terhadap berbagai rangsangan yang ditandai dengan gejala episodik berulang berupa  mengi, batuk, sesak napas & rasa berat di dada terutama pada malam atau dini hari yang umumnya bersifat reversibel baik dengan atau tanpa pengobatan.
Etiologi
vGenetik
1.Atopi / alergi
2.Hipereaktiviti bronkus
3.Faktor yang memodifikasi penyakit genetik
4.Jenis kelamin
5.Ras/etnik
vLingkungan
ÐBahan di dalam ruangan  (tungau, debu rumah, kecoa, dll)
ÐBahan diluar ruangan (tepung sari, jamur)
ÐMakanan (bahan penyedap, pengawet, pewarna makanan)
ÐObat-obatan tertentu
ÐBahan yang mengiritasi (parfum, household spray, dll)
ÐEkpresi emosi berlebih
ÐAsap rokok dari perokok aktif dan pasif
Polusi udara dari luar dan dalam ruangan 
KLASIFIKASI
ÒAsma Alergik
  disebabkan oleh alergen (serbuk sari, binatang, jamur)
ÒAsma Idiopatik atau non alergik
  Tidak berhubungan dengan alergen spesifik (common cold, infeksi traktus respiratorius, latihan, emosi).
ÒAsma Gabungan
  Mempunyai karakteristik dari bentuk alergik maupun bentuk idiopatik atau non alergik
Ò
ÒPATOFISIOLOGI
  Kontraksi otot-otot mengelilingi bronki
 
  Menyempitkan jalan nafas
  Pembengkakan membran yang melapisi bronki
  Pengisian bronki dengan mukus yang kental
  Otot-otot bronkial dan mukosa membesar
  Sputum yang kental
  Alveoli hiperventilasi
Ò
TANDA DAN GEJALA
  Tiga Gejala Umum :  batuk, dispnea dan mengi
  Serangan asma sering terjadi pada malam hari
PROSEDUR DIAGNOSTIK
ÒRiwayat kesehatan keluarga,lingkungan, pekerjaan,tes kulit positif (reaksi lepuh).
  selama episode akut :
Ò
ÒRontgen dada dapat menunjukan hiperinflasi dan pendataran diafragma
ÒPemeriksaan sputum dan darah menunjukan eosinofilia
ÒGas darah arteri menunjukkan hipoksik selama serangan akut
 
Ò
ÒMANAJEMEN MEDIS
Terdapat lima kategori pengobatan
ÒAgonis beta
ÒMetilsantin
ÒAntikolinergik
ÒInhibitor sel mast
ÒKOMPLIKASI
ÒStatus Asmatikus
  asma yang berat dan persisten yang tidak berespon terhadap terapi konvensional
ÒFraktur iga
ÒPneumonia
ÒAtelaktasis
ÒASKEP PASIEN DENGAN STATUS ASMATIKUS
ÒPENGKAJIAN
  Serangan berlangsung lebih dari 24 jam. Infeksi, ansietas, penggunan tranquiliser berlebihan, penyalahgunaan nebuliser, dehidrasi, peningkatan blok adrenergik, dan iritan nonspesifik
ÒDIAGNOSA KEPERAWATAN
ü Bersihan jalan nafas tidak efektif bd  peningkatan produksi lendir, batuk tidak efektif
üPola pernafasan tidak efektif bd napas pendek, lendir, iritan jalan nafas
ü Kurang pengetahuan bd metode pencegahan dan program pengobatan
ü Intoleransi aktivitas bd perubahan fungsi pernafasan.

ÒINTERVENSI :
ü Beri 6 sampai 8 gelas cairan/hari
üAjarkan dan beri dorongan penggunaan teknik  pernafasan diafragmataik
üInstruksikan untuk menghindari iritan seperti  asap rokok, aerosol, suhu eksterm   dan rokok
ü Anjurkan pasien istirahat
ü Beri penyuluhan pasien tentang preventif dan program pengobatan
IMPLEMENTASI
ü Memberi 6 sampai 8 gelas cairan/hari
üMengajarkan pasien teknik pernafasan diafragmataik
ü menginstruksikan untuk menghindari iritan seperti  asap rokok, aerosol, suhu eksterm   dan rokok
üMenganjurkan pasien istirahat
ü Memberi penyuluhan pasien tentang preventif dan program pengobatan
ÒEVALUASI
ü Pasien mengungkapkan pentingnya minum 6-8 gelas/hari
ü Memperagakan pernapasan diafragmatik dan batuk
ü Mengungkapkan bahwa penting untuk menghindari iritan
ü Peningkatan istirahat
ü Pasien mengerti bagaimana mencegah dan mencari pengobatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  (Majelis ke 2) FAQIR (Fathur-Rabbany) بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ   اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورس...