•REVIEW
ANATOMI SISTEM URINARIUS
•Review
Anatomi
•Ginjal,ureter,kandung kemih,dan uretra membentuk sistem urinarius
•Urin yg terbentuk sbg produk akhir diangkut oleh ginjal melalui ureter ke kandung kemih
•Pd saat urinasi kandung kemih berkontraksi dan urin akan di sekresikan dari tubuh lewat uretra.
•lanjutan
•Ginjal mrpkan organ yg berpasangan
•Berat lbh krg 125 gr,
•Terletak di lateral vertebra torakalisbawah
•Terbungkus oleh jaringan ikat tipis à kapsula renis
•Disebelah anterior dipisahkan olehkavum abdomen
•Di posterior dilindungi olehtorak bawah
•Darah dialirkan melalui arteri renalis dan keluar melalui vena renalis
•lanjutan
•Urin terbntk dari unit2 terkecil ginjal à nefron à duktus pengumpulàtubulus renalàpelvis ginjalàureter.
•
•Fungsi Ginjal :
•Pengaturan ekskresi asam
Hasil katabolisme protein menjadi asam
( sulfat & fosfat ), harus dikeluarkan oleh ginjal , krn akumulasi dlm darah akan menurunkan pH darah (bersifat lebih asam)
•
•Pengaturan ekskresi elektrolit
Natrium :
Kel. Hipofisis à ACTH àKel. Adrenal à aldosteron à Meningkatkan retensi Na & Air à Meningkatkan Volume Cairan ekstra sel
Kalium :
•
•
•Pengaturan ekskresi air
Ø Menurunnya asupan air à Osmolalitas darah meningkat à pelepasan ADH (hipofisis) àmeningkatkan asorbsi air à osmolalitas darah normal.
Ø Asupan air meningkat à sebaliknya.
Ø
•
•Otoregulasi tekanan darah
TD menurun à Renin àAngiotensin I àAngiotensin II ( Vasokontriktor )à
Meningkatkan TD
•
•Pengkajian
•Rasa nyeri
Nyeri ginjal à rasa sakit yg tumpul pd
sudut kostovertebra ( daerah yg terbentuk oleh selubung iga dan kolumna
vertebra)
Nyeri menjalar ke umbilikus.
kelainan ureter à nyeri di punggung menjalar ke abdomen, paha
bag atas, testis atau labium.
Kolik Renal à nyeri bag pinggang à abdomen bawah – epigastrium –mual, muntah.
•
•Nyeri kandung kemih à nyeri abdomen bawah,
suprapubik, perasaan ingin kencing, tenesmus, disuria terminal.
•Nyeri meatus uretra bila iritasi leher
kandung kemih atau uretra à Infeksi
•Pengkajian
Perubahan eliminasi urin
•Sering kencing, disuria, poli uria, anuria, oliguria, hematuria
•Gejala GI :
GI dan Urinarius memiliki saraf otonom dan sensorik yg sama à mual ,muntah, diare,
•
•Riwayat
Kesehatan :
•Keluhan utama
•Adanya nyeri ; Lokasi, karakter, durasi, dan
hub nya dgn urinasi
•Riwayat infeksi
•Demam
•Gejala kelainan urinasi; disuria,
incontinensia
•Kalkuli renal
•Wanita : Riwayat persalinan
•Konsumsi obat- obatan
•
•RETENSI
URINE
•Merupakan ketidakmampuan melakukan urinasi
meskipun tdpt keinginan
•Kronis--- sering menimbulkan inkotinensia
•
•Penyebab
•Pembesaran prostat
•Kelainan patologi uretra--- infeksi,tumor,kalkulus
•Trauma
•Disfungsi neurogenik kandung kemih
•
•
•
•Efek
Retensi dpt menyebabkan:
distensi
kandung kemih,gangguan suply darah,Proliferasi bakteri
•
•Pengkajian
keperawatan
•Kapan urinasi terakhir dan brp banyak urinasi
yg dieliminasi?
•Apakah pasien mengeluarkan urin sedikit2
dengan sering?
•Apakah urin keluar menetes?
•Apakah Pasien mengeluh nyeri
•Apakah ada massa bulat yg muncul dr pelvis (
yg menunjukkan retensi dan distensi)
•Apakah perkusi daerah supra pubik ----suara
pekak?
•Gelisah ?
•Intervensi
keperawatan
•Meningkatkan eliminasi urin
•Meredakan nyeri dan gg rasa nyaman
•Menangani komplikasi: perlunya kateterisasi,menjelaskan upaya2 yg dilakukan, pantau keluaran urine
•GAGAL
GINJAL AKUT
•GGA
adalah hilangnya fungsi ginjal secara mendadak akibat kegagalan sirkulasi renal
atau disfungsi tubuler .
•3
kategori GGA : Prerenal,renal, post renal
•Pre
renal: Penyebab prerenal gga meliputi kejadian yg mengakibatkan penurunan
sirkulasi (iskemia) pd ginjal
•
a.Penurunan volume vaskuler:
-Kehilangan darah / plasma: pendarahan,luka bakar
- Muntah, diare
b.Kenaikan kapasitas vaskuler:
- sepsis
c. Penurunan curah jantung/ kegagalan pompa jantung
- Tamponade jantung
- Disritmia
- Emboli paru
- infark jantung
•
•lanjutan
•GGA
Renal meliputi kejadian2 fisiologi yg secara langsung mempengaruhi fungsi dan struktur jaringan ginjal
•Ginjal hilang kemampuannya utk mengekskresikan sampah nitrogen
•
•Nekrosis
Tubuler Akut ( NTA) akibat iskemia akut prerenal---bila berat terjadi nekrosis
kortikal akut (NKA) lesi difus pada slrh kortek – Irreversibel Tapi lesi ada
kemungkinan reversibel.
•
•lanjutan
•GGA
Post renal Adalah suatu keadaan dimana pembentukan urin cukup, namun alirannya
dalam sal.kemih terhambat.
•Penyebab
tersering adalah obstruksi.
•PRINSIP-PRINSIP PATOFISIOLOGIS
•PRERENAL
Hipoperfusi ginjal dan turunnya laju filtrasi glumerulus
Mis
: Hemoragi,hilang cairan melalui
GI,sepsis & anafilaksis,
GG
fungsi jantung
•
•INTRA RENAL
Kerusakan struktur glumerulus atau tubulus ginjal
Penyebabnya : benturan, infeksi atau agens tertentu yg menyebabkan nekrosis tubulus akut (NTA) dan berhentinya fungsi ginjal
•POST RENAL
Adanya obstruksi bagian distal
•
•
•Manifestasi
klinik
•Perubahan
haluaran urin
•Peningkatan
BUN dan kadar kreatinin
•Hiperkalemia
•Asidosis
metabolik
•Anemia
•
•Penatalaksanaan
•Dialisis
•Penanganan hiperkalemia
•Mempertahankan keseimbangan cairan
•Nutrisià Rendah Protein, Tinggi Karbohidrat
•Cairan IV dan Diuretik
•
•
•Intervensi
keperawatan
•Penanganan darurat keseimbangan cairan dan
elektrolit
•Mengkaji perkembangan dan respon terhdp
penanganan
•Memberikan dukungan secara fisik dan
emosional
•Mengimformasikan kondisi pasien kpd keluarga
•Membantu keluarga memahami tentang penanganan
dan memberikan dukungan psikologis
•Menurunkan laju metabolisme
•Meningkatkan fungsi pulmoner
•Mencegah infeksi
•Merawat kulit
•
•
•
•Pemasangan
Kateter Urine
•Pengertian :
Tindakan memasukkan kateter melalui uretra kedalam kandung kemih
•Tujuan :
1.Menghilangkan ketidaknyamanan karena distensi kandung kemih
2.Mendapatkan urin steriluntuk spesimen
3.Pengkajian residu urine
4.Mengatasi obstruksi aliran urine
5.Penatalaksanaan pasien operasi
•Alat
dan bahan
•Sarung tangan steril
•Kateter steril ( sesuai ukuran)
•Duk steril
•Jelly
•Larutan anti septik
•Spuit berisi cairan
•Perlak
•Pinset anatomis
•Bengkok
•Urinebag
•Sampiran
•Prosedur
Kerja
1.Jelaskan Prosedur
2.Cuci tangan
3.Pasang sampiran
4.Pasang perlak
5.Gunakan sarung tangan steril
6.Daerah yang akan dipasang dibersihkan dengan anti septik
7.Pasang duk steril
•
8.Kateter diberi pelumas pada ujungnya kurang lebih 12,5-17,5 cm lalu
masukkan perlahan
9.Jika tertahan jangan dipaksa
10.Setelah kateter masuk, isi balon dengan cairanaqua atau sejenisnya
•
•
8.Rapikan alatSambung kateter dg penampungnya
9.Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
10.Catat prosedur dan respon pasien
•
•Trauma
Renal
•Cedera Panggul, punggung dan abdomen atas
•Trauma
dapat tumpul atau tembus
•Lebih 80 % ada cedera lain
•Dapat berakibat pendarahan masif
•Manifestasi
Klinik
•Nyeri
•Hematuri
•Massa
di rongga panggul
•Ekimosis
•Laserasi
di abdomen lateral dan rongga panggul
•Tanda
hipovolemik syok
•Mekanisme
dan Keparahan Cedera
•Mekanisme :
•Tupul
•Penetrasi
•Keparahan
•Minor : kontusi,hematom, laserasi
•Mayor : laserasi mayor disertai ruptur kapsul ginjal
•Kritikal : Laserasi multipel disertai cedera suplai vaskuler ginjal
•
•Penatalaksanaan
•Mengendalikan hemoragi, nyeri, infeksi
•Mempertahan fungsi ginjal
•Mempertahankan drainase urin
•Pantau oliguri dan tanda- tanda syok
•
•
•
•
Tidak ada komentar:
Posting Komentar