Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuna ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Karenanya, manajemen dapat diartikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien.
lPrinsip manajemen
lPrinsip dapat didefinisikan sebagai suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum yang merupakan sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak. Prinsip merupakan dasar, namun tidak bersifat mutlak karena prinsip bukanlah umum. Dalam hubungannya dengan manajemen prinsip-prinsip bersifat fleksibel dalam arti bahwa perlu di pertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-sitauasi yang berubah.
lPrinsip-prinsip
umum manajemen
(general principle of management) teridir dari:
1.Pembagian kerja
(Division of work)
2.Wewenang dan tanggung jawab
(Authority and responsibility)
3.Disiplin (Discipline)
4.Kesatuan perintah (Unity of command)
5.Kesatuan pengarahan (Unity of direction)
6.Mengutamakan
kepentingan
organisasi di atas kepentingan
sendiri
7.Penggajian pegawai
8.Pemusatan (Centralization)
9.Hirarki (tingkatan)
10.Ketertiban (Order)
11.Keadilan dan kejujuran
12.Stabilitas kondisi karyawan
13.Prakarsa (Inisiative)
14.Semangat kesatuan, semangat korp
●
lPengertian Manajer
lManajer adalah seorang yang karena
pengalaman, pengetahuan, dan keterampilannya diakui oleh organisasi untuk
memimpin, mengatur, mengelola, mengendalikan dan mengembangkan kegiatan
organisasi dalam rangka mencapai tujuan
lTugas-tugas seorang manajer adalah
lMemimpin organisasi
lMengatur organisasi
lMengendalikan
organisasi
lMengembangkan
organisasi
lMengatasi berbagai masalah yang
terjadi di dalam organisasi
lMenciptakan
kerja sama di dalam organisasi.
lMenjalin kerja sama dengan pihak-pihak
di luar organisasi
lMenumbuhkan
kepercayaan
lMeningkatkan
rasa tanggung jawab
lMengawasi/mengendalikan
kegiatan organisasi
lMelakukan evaluasi terhadap kegiatan yang
telah dilakukan
lMenggali dan mengembangkan
potensi sumber daya
lManajemen sebagai ilmu, seni, dan profesi
lIlmu manajemen merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang disistemisasi, dikumpulkan dan diterima
kebenarannya. Hal ini dibuktikan dengan adanya metode ilmiah yang dapat digunakan dalam setiap
penyelesaian masalah dalam manajemen.
lManajemen sebagai seni
lSelain
manajemen sebagai ilmu, manajemen juga dianggap sebagai seni. Hal ini disebabkan oleh kepemiminan
memerlukan kharisma, stabilitas emosi, kewibawaan, kejujuran, kemampuan menjalin hubungan
antaramanusia yang semuanya itu banyak ditentukan oleh
bakat seseorang dan tidak dapat dipelajari.
lMetode ilmiah pada hakikatnya meliputi urutan
kegiatan sebagai berikut.
1.Mengetahui adanya persoalan.
2.Mendefinisikan
persoalan.
3.Mengumpulkan
fakta,
data dan informasi.
4.Menyusun alternatif penyelesaian.
5.Mengambil keputusan dengan memilih salah satu alternatif penyelesaian.
6.Melaksanakan
keputusan serta tindak lanjut.
lSejarah
lBeberapa penulis melacak pengembangan
manajemen sejauh perdagangan di Sumeria dan pembangunan piramid di Mesir
lAbad 19
lBidang pelajaran manajemen berkembang dari ekonomi dalam abad
19. Pelaku Ekonomi
klasik seperti Adam Smith dan John
Stuart Mill memberikan teori teori pengaturan sumber daya| pengaturan sumber daya, produksi dan penetapan harga. Pada saat yang hampir bersamaan, penemu seperti Eli
Whitney, James Watt, dan Matthew
Boulton mengembangkan teknik produksi seperti Penetapan standar, prosedur kontrol kualitas, akuntansi biaya, penukaran bahan, dan perencanaan kerja.
lPada pertengahan
abad 19, Robert Owen, Henry
Poor, dan M.
Laughlin dan lain-lain memperkenalkan elemen manusia dengan teori pelatihan, motivasi, struktur organisasi dan kontrol pengembangan pekerja.
lPada akhir abad 19, Pelaku
ekonomi
marginal Alfred
Marshall dan Leon
Walras dan lainnya memperkenalkan lapisan baru yang kompleks ke teori manajemen. Pada 1900an manajer mencoba mengganti teori mereka secara keseleruhan berdasarkan sains.
lAbad 20
lTeori pertama tentang manajemen yang
lengkap muncul sekitar tahun 1920. Orang seperti Henry
Fayol dan Alexander
Church menjelaskan beberapa cabang dalam manajemen dan hubungan satu sama lain.
lPeter
Drucker menulis salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan: "Konsep Korporasi" (Concept of the Corporation),
diterbitkan
tahun 1946. Buku ini muncul atas ide Alfred
Sloan (chairman dari General Motors) yang menugaskan penelitian tentang organisasi.
lH. Dodge, Ronald Fisher, dan Thorton C Fry memperkenalkan teknik statistika ke dalam manajemen. Pada tahun 1940an, Patrick
Blackett mengkombinasikan teori statistika dengan teori mikroekonomi dan lahirlah ilmu riset
operasi. Riset operasi, sering dikenal dengan "Sains Manajemen", mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di bidang logistik dan operasi.
lMendekati akhir abad 20, manajemen terdiri
dari beberapa bidang terpisah, termasuk:
lManajemen Sumber daya manusia
lManajemen operasi atau produksi
lTingkat dan ketrampilan manajer
lTop management atau manajemen tingkat atas yang sering disebut dengan executive officer atau top manager.
lMiddle management atau manajemen tingkat mengenah sering disebut kepala bagian.
lLower management atau manejemen tingkat bawah yang dikenal pula dengan istilah manajemen opeerasional (supervisor, kepala seksi, dan mandor).
lTingkatan manajemen
lMasing-masing tingkat manajemen memiliki
keterampilan yang berbeda-beda. Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Agus Mulyono,
manajer harus memiliki tiga macam keterampilan, yaitu keterampilan
konsepsional, keterampilan kemanusiaan, dan keterampilan teknis
lKeterampilan konseptual
lManajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan
untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Keterampilan ini sering disebut sebagai keterampilan kosepsional (conceptional skill). Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk menciptakan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
lKeterampilan komunikasi atau
kemanusiaan
lSelain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang laion yang disebut juga keterampilan kemanusiaan (human skill).
lKomunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang [persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbutka kepada atasan. Keterampilan kberkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, mengengah maupun bawah.
lKeterampilan teknis
lKeterampilan
terakhir yang
merupakan bekal bagi seorang manajer adalah keterampilan
teknis
(technical skill). Keterampilan ini apda umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya memperbaiki mesin, membuat kursi, merangkai bbunga dan keterampilan teknis yang lain.
l
Tidak ada komentar:
Posting Komentar