Gawatan diabetus mellitus
Tujuan Khusus :
Setelah pembelajaran mampu:
•Menjelaskan patofisiologi kegawatan diabetus
mellitus
•Menjelasan tindakan keperawatan pada hipoglikemi
dan ketoasidosis
diabetikum.
adalah merupakan salah satu komplikasi akut dari DM akibat defisiensi absolute ataupun relative hormon insulin dan bila tidak mendapat pengobatan segera dapat menimbulkan kematian.
Patofisiologi Ketoasidosis Diabetikum
•Defisiensi insulin menyebabkan gangguan metabolisme Karbohidrat, protein, dan lemah sehingga mengakibatkan jumlah glukosa yang memasuki sel berkurang dan produksi glukosa oleh hati meningkat. Kedua fakta ini menyebabkan hiperglikemi.
•Kompensasi tubuh untuk mengatasi hiperglikemi adalah : Ginjal akan mengekskresi glukosa bersama-sama dengan air dan elektrolit (Natrium dan Kalium).
•Sehingga menyebabkan diurisis osmotic yang ditandai dengan poliuri sehingga mengakibatkan dehidrasi dan kehilangan elektrolit.
•Defisiensi insulin
•Menyebabkan pemecahan lemak berlebihan (lipolisis), mengakibatkan peningkatan produksi asam lemak bebas dan gliserol, yang kemudian diikuti dengan peningkatan produksi badan keton yang berlebihan dan menumpuk dalam sirkulasi darah sehingga menyebabkan asidosis metabolik, yang menimbulkan gejala :
•Napas bau aseton, mual, anoreksia, muntah, nyeri abdomen, respirasi meningkat (napas kussmaul), dan terjadi perubahan kesadaran (mengantuk, sampai koma).
Penyebab Ketoasidosis Diabetikum
Infeksi (infeksi saluran kemih dan pneumonia), merupakan faktor pencetus yang paling sering sehingga kebutuhan insulin meningkat drastis.
•peningkatan epineprin sehingga menstimulasi terjadinya lipolisis, hiperglikemi, ketogenesis dan glikogenesis.
•Penghentian insulin atau pengurangan dosis insulin.
•DM yang tidak terdiagnosis atau tidak diobati.
•Tanda dan gejala KD
Biasanya terjadi dgn cepat dalam waktu kurang dari 24 jam :
•Nafas bau aseton.
•Mual, muntah.
•Anoreksia.
•Nyeri abdomen.
•Nafas Kussmaul.
•Polidipsi.
•Poliuri.
•Poliphagia
•Kehilangan berat badan.
Gambaran klinis :
•Dehidrasi.
•Kehilangan elektrolit.
•Asidosis metabolik.
Pengkajian pasien dengan KD
•Air way
Kaji bersihan jalan napas, apakah
ada bekas muntahan utk pasien tdk sadar.
•Breathing
Cek frekuensi napas, pola napas
(Kussmaul).
• Cirkulation
Periksa tekanan darah (hipotensi), nadi.
Tingkat Kesadaran : Letargi/koma
Periksa lab.
•Intervensi Keperawatan Pada Ketoasidosis
Diabetikum
Intervensi keperawatan ditujukan pada perbaikan 3 masalah utama :
1. Dehidrasi,
2. Kehilangan Cairan Elektrolit
3. Asidosis.
•Dehidrasi dengan cairan NaCl 0,9 %, 2–3 jam pertama 500 – 1000cc
•Pemberian therapi insulin sesuai dengan program pengobatan.
•Pemeriksaan Na, K, dan Cl setiap 6
jam selama 24 jam.
•Koreksi kalium sesuai dengan
program pengobatan.
•Pemberian bikarbonat sesuai dengan
program pengobatan.
•Monitoring EKG.
•Cek gula darah setiap jam.
•Pemeriksaan lab setiap 6 jam: apa yang akan dilihat dan berapa
normal
•Cek tekanan darah, frekuensi napas/nadi dan tingkat kesadaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar