Selasa, 12 Februari 2013

Luka bakar

LUKA BAKAR


HEAL  or  NOT HEAL

Case Study : BURN
with HYDROKOLOID DRESSING

HYDROKOLOID DRESSING



LAPISAN – LAPISAN KULIT

  1. Epidermis
  2. Dermis
  3. Hypodermis

FUNGSI  KULIT

  1. Pelindung
  2. Pengatur suhu tubuh
  3. Rangsangan
  4. Ekskresi & absorsi
  5. Sintesa Vitamin D
The Wounded Man

Luka :  merupakan gangguan kontinuitas dari kulit
 

 FASE PROSES PENYEMBUHAN LUKA

  1. Haemostasis &Coagulation
  2. Inflammation
  3. Proliferation
  4. Maturation


II. Pathofisiologi

Luka bakar disebabkan oleh perpindahan energi dari sumber panas ke tubuh

LB  à  termal, radiasi , kimiawi

Kulit akan mengalami kerusakan pd epidermis, dermis, jar. Subkutan, tergantung faktor penyebab dan lamanya kontak dgn sumber panas

Dalamnya LB à kerusakan / gg integritas kulit dan kematian sel-sel


Pathofisiologi

LB à peningkatan permeabilitas pblh darah à air, Na, Klorida dan proteintubuh akan keluar dr dalam sel dan menyebabkan edemaà hipovolemia

Seluruh sistem tubuh menunjukkan perubahan reaksi fisiologis à. Respon kompensasi

LB luas àtimbul komplikasi.

Burn Syok paling sering.

Burn Syok

Respon kardiovaskuler

Cairan berpindah dari intra selà ekstra selà kehilangan Na, air, dan protein plasma--. Penurunan curah jantung, penurunan perfusi organ

Respon renalis

 Penurunan volume i.v à aliran plasma ke ginjal menurun à GFR menurun à haluaran urin menurun à resiko GGA

Respon GI

 Penurunan aktivitas GI

Respon imunologis



Kedalaman LB

LB Ketebalan partial (partial thickness burn)


LB parsial Superfisial  (superficial thickness burn)

Derajat I à epidermis

LB parsial dalam (deep dermal partial thickness burn) à Derajad II àlapisan epidermis dan dermis à kel.keringatdan sebasea, saraf sensorik dan motorik, kapiler, folikel rambut.


LB Ketebalan Penuh (fullthickness burn)

Derajat III, yg mengenai lap.lemak



II.Keparahan LB

1.LB Minor

1.LB ketebalan parsial < 15% LPTT dewasa dan 10 %  LPTT pd anak

2.LB ketebalan penuh < 2 %

2.LB sedang

1.Ketebalan parsial 15 – 25 % pd dewasa atau 10 – 20 % pd anak

2.Ketebalan penuh < 10


 

3. Luka Bakar Mayor

1.Ketebalan parsial > 25 % dewas atau 20 % pd anak

2.Ketebalan penuh 10 % atau >

3.LB mengenai Tangan, wajah, mata, telinga, kaki, perineum

4.Cedera Inhalasi

5.Cedera Listrik

6.LB yg berkaitan dgn cedera lain, mis : cedera jaringan lunak, fraktur, trauma lainnya.



III.Komplikasi  LB

1.Kepala, leher , dada à Komplikasi pulmonal

2.Wajah à abrasi kornea

3.Telinga à gg pendengaran, kehilangan jaringan lebih lanjut

4.Tangan dan persendianà membutuhkan terapi fisik Kecacatan)

5.Perianal à Infeksi auto kontaminasi

6.LB sirkumferensial ekstremitas  à gg vaskuler distal

7.LB sirkumferensial toraks à inadekuat ekspansi dinding dada





IV.Agen penyebab LB

à Termal, Listrik, Kimia, Radiasi

V.Ukuran  LB

1.Rule of Nine

2.Diagram bagan Lund & Browder (spesifik dg usia)


 


Komplikasi LB



PENATALAKSANAAN
LUKA BAKAR

Fase Resusitasi (48 jam I)

Fase Akut (> 48 jam I, Luka Bakar mulai sembuh)

Fase Rehabilitasi  (luka sembuh – pengembalian fungsi tubuh)



   Syok

Gangguan perfusi (oksigenasi sel, oxygen debt)


Perfusi:

Asupan oksigen

Distribusi oksigen

Utilisasi oksigen



    Burn shoc
Syok hipovolemia – edema interstisium

Gangguan Airway dan Problema Pernafasan

      Cedera inhalasi

Paparan mukosa saluran nafas:

1.Sumber termis (jarang, refleks tahan nafas)

2.Asap dari materi terbakar


PERAWATAN AWAL DI TEMPAT KEJADIAN

PRIORITAS à MENGHENTIKAN PROSES KEBAKARAN DAN MENCEGAH MENCEDERAI DIRI SENDIRI

KORBAN DI TUTUP DG SELIMUT ATAU DIGULINGKAN DI TANAH

PAKAIAN DI LEPASKAN

LB KIMIA à DI SIRAM SEBANYAK2 NYA DGN AIR

LISTRIK HATI2 BERBAHAYA BAGI PENOLONG

PENATALAKSANAAN

1.Penilaian K/U pasien-àA,B,C.

2.Penilaian luasdan kedalaman LB

3.Kaji kesulitan menelan/bicara (trauma inhalasi

4.Kaji edema sal.nafas àintubasi, trakheostomi

5.Kaji faktor2 lain yg memperberat LB


PENATALAKSANAAN

  1. PASANG CATETHER IV à CAIRAN
  2. 4 ML / KG BB/  % LB à 24 JAM I
  3. Tahap I (8 jam I : ½  )
  4. Tahap II (8 jam II  ¼ )
  5. Tahap III (8 III ¼)
  6. PASANG KATETER URINEà UKUR URINE
  7. NGT
  8. OKSIGEN
  9. TT/ATS
  10. Rawat LUKA
  11. Atur posisi  ;   Pengaturan posisi harus sesuai dengan anatomi tubuh manusia untuk mencegah komplikasi tambahan (strikture)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  (Majelis ke 2) FAQIR (Fathur-Rabbany) بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ   اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورس...