Trauma adalah penyebab kematian ke tiga di AS setelah aterosklerisis dan kanker.
Trauma adalah pentebab kematian utama pada anak
dan orang dewasa kurang dari 44 tahun
Penyalahgunaan obat telah menjadi factor
implikasi pd trauma tumpul dan tembus.
Cedera dapat dijelaskan sebagai interaksi
penderita dan energi dalam lingkungan tertentu.
Penyerapan energi pd korban akan menyebabkan
cedera
Lima
bentuk dasar energi yg dapatmenimbulkan cedera :
1.
Mekanik atau kinetic
2.
Panas atau suhu
3.
Kimia
4.
Listrik
5.
Radiasi
Energi mekanik merupakan yang tersering sebagai
penyebab cedera yaitu pd tabrakan kenderaan , jatuh, luka tusuk dan ledakan
Cedera dengan energi tinggi akan menyebabkan
pelepasan energi yg tidak terkontrol dan harus dianggap mempunyai cedera berat
sampai terbukti tidak
Faktor yg harus diperhatikan adalah arah dan
kecepatan benturan, gerakan penderita dan ukuran fisikserta tanda-tanda
pelepasan energikerusakan kenderaan.
Tanpa mengetahui mekanismecederanya kita tidak
dapat meramalkan cedera apa yang terjadi.
Hal ini menimbulkan bahaya. Kita harus
mencurigai jenis cedera yang dapat terjadi pada waktu terjadi tabrakan .
Mekanisme cedera juga merupakan sarana yang
penting untuk melakukan triase dan harus disampaikan pada dahlia bedah atau
dokter di IGD
Mekanisme
cedera yang disebabkan oleh gerak
Mekanika atau gerak yang menyebabkan cedera
menjadi penyebab utama kematian korban
Sangat penting untuk disadari pentingnya
mekanisme cedera untuk mencari cedera yang tersembunyi, harus dianggap ada
cedera yang lebih berat sampai dibuktikan tidak di RS.
Terdapat tiga mekanisme cedera dasar :
- Deselersi cepat kedepan ( rapid forward deceleration )
- Deselerasi cepat vertical ( rapid vertical deceleration )
- Penetrasi proyektil ( projectile penetration )
Mekanisme
dan penyebab trauma tumpul dan trauma tembus
Mengenal
Tiga benturan yg menyertai korban berdasarkan kerusakan kenderaan, bagian dalam
dan luarnya.
Terdapat
tiga hal yg perlu diperhatikan pd kecelakaan kenderaan bermotor :
- Benturan mesin (The machine collision)
- Benturan body (The body collision )
- Benturan organ ( The organ collision )
Kecelakan mobil menubruk pohon dari depan dengan
kecepatan 100 km/ jam , terjadi deselerasi cepat yang membuat korban menderita
trauma kepala, cedera servikal, cedera intra abdomen, cedera muskulo skeletal.
Penumpangnya juga bergerak dengan kecepatan 100
km / jam sehingga terjadi benturan dengan bagian mobil seperti kaca depan,
stir, atu dashboard
Dengan mencermati mekanisme ini dapat diketahui
berbagaijenis cedera yg dapat terjadi.
Kesimpulan yg harus diperhatikan adalah :
- Kerusakan kenderaan
- Kerusakan bagian dalam kenderaan ( menunjukkan benturan penumpang
- Cedera korban ( bagian tubuh yg mengalami cedera )
Bentuk – Bentuk kecelakaan kenderaan
Tabrakan
kenderaan bermotor terjadi dalam beberapa bentuk, tiap bentuk pola cedera.
Keempat bentuk kecelakaan yang umumnya terjadi
adalah :
- Tabrakan depan ( the head on collision)
- Tabrakan samping lateral impact collision )
- Tabrakan belakang ( the rear end collision )
- Terguling ( the rollover collision )
Cedera yang dapat terjadi dengan atau tidak
adanya pelindung pada tabrakan dari Depan.
Pd jenis ini penumpang tanpa penahan ( seat belt
) akan terhenti mendadak dan pemindahan energi akan menimbulkan cedera ganda.
Cedera karena benturan kaca depan( windshield
injuries ).
Dapat terjadi gangguan jalan nafas dan cedera
tulang servikal .
Pada kejadian ini terdapat tiga akibat benturan
yg perlu diperhatikan :
- Benturan mesin : kerusakan bagian depan mesin
- Benturan body : bentuk jarring laba – laba pada kaca depan ( spider web pattern )
- Benturan organ : cederra otak, cederajaringan lunak ( kulit kepala, muka, dan leher), hiperektensi / fleksi tulang leher.
Yng
perlu diperhatiakan adalah Bebaskan jalan nafas, mempertahankan / immobilisasi
tulang leher dan pemeriksaan tingkat kesadaran.
Cedera benturan Stir ( steering wheel injuries )
:
Perubahan bentuk stir harus menimbulkan
kecurigaan pada muka, leher, torak dan abdomen.
Berdasarkan konsep tiga benturan maka harus
diperiksa :
- Benturan mesin : besarnya kerusakan bagian depan
- Benturan body : kerusakan stir ( bengkok )
- Benturan organ : jejas trauma pada kulit
Tabrakan depan tergantung dari bagian badan yang
membentur stir, dapat terlihat adanya laserasi dimulut dan dagu, memar dileher
bagian depan, jejas trauma di dinding dada dan abdomen.
Beban
kompresi dapat mencederai paru, jantung, diafragma, dan kandung kencing.
Tanda yang paling penting adalah terjadinya
gangguan pernafasan akibat kontusi paru dan flailchest.
Cedera Dashboard.
Berdasarkan tiga konsep benturan maka perlu di
catat :
- Benturan mesin : Kerusakan mobil
- Benturan bodi : Kerusakan dashboard
- Benturan organ : trauma muka, kepala, hiperektensi / fleksi tulang leher dan cedera lutut
BENTURAN DARI SAMPING
DESELERASI CEPAT VERTIKAL
Mekanisme jatuh dari ketinggian adalah
deselerasi vertical.
Jenis cedera ini yang terjaddi tergantung dari
tiga factor yang harus diidentifikasi dan disampaikan ke pusat komunikasi ;
- Jarak ketinggian
- Bagian tubuh yang membentur
- Permukaan yang terbentur
Kelompok yang sering terkena adalah dewasa dan
anak – anak di bawah lima
tahun karena kurang pengawasan , tidak adanya pagar dan sikap ingin tahu anak.
Pada dewasa disebabkan oleh pekerjaan atau mabuk
Kemungkinan cedera yang terjadi adalah :
- Patah tulang kaki atau tungkai
- Cedera pelvis atau panggul
- Beban deselerasi vertical pada alat- alat tubuh
- Fraktur colles / pergelangan tangan
BENTUK TERSERING CEDERA TEMBUS DAN HUBUNGAN
ANTARA MEKANISME DENGAN LUASNYA CEDERA
Benda yg terlempar dapat menembus torak dan
abdomen yg tersering adalah pisau dan peluru
Yang perlu di ketahui adal jarak penembakan,
jenis peluru, dan caliber.
FAKTOR-
FAKTOR YANG BERPERAN PADA CEDERA LEDAKAN
Mekanisme cedera katrena ledakan di sebabkan
tiga factor:
- Primer : udara ledakan
- Sekunder : korban diterjang bahan yang terlempar akibat tenaga ledakan
- Tersier : terlempar dan membentur objek lain.
Cedera akibat udara ledakan dapat merusak
gendang telinga, pnemotorak, pendarahan jaringan paru( rup[tur alveoli )
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar