Senin, 17 September 2012

Trauma


Trauma adalah penyebab kematian ke tiga  di AS setelah aterosklerisis dan kanker.
Trauma adalah pentebab kematian utama pada anak dan orang dewasa kurang dari 44 tahun
Penyalahgunaan obat telah menjadi factor implikasi pd trauma tumpul dan tembus.
Cedera dapat dijelaskan sebagai interaksi penderita dan energi dalam lingkungan tertentu.
Penyerapan energi pd korban akan menyebabkan cedera
Lima bentuk dasar energi yg dapatmenimbulkan cedera :
1.      Mekanik atau kinetic
2.      Panas atau suhu
3.      Kimia
4.      Listrik
5.      Radiasi
Energi mekanik merupakan yang tersering sebagai penyebab cedera yaitu pd tabrakan kenderaan , jatuh, luka tusuk dan ledakan
Cedera dengan energi tinggi akan menyebabkan pelepasan energi yg tidak terkontrol dan harus dianggap mempunyai cedera berat sampai terbukti tidak
Faktor yg harus diperhatikan adalah arah dan kecepatan benturan, gerakan penderita dan ukuran fisikserta tanda-tanda pelepasan energikerusakan kenderaan.
Tanpa mengetahui mekanismecederanya kita tidak dapat meramalkan cedera apa yang terjadi.
Hal ini menimbulkan bahaya. Kita harus mencurigai jenis cedera yang dapat terjadi pada waktu terjadi tabrakan .
Mekanisme cedera juga merupakan sarana yang penting untuk melakukan triase dan harus disampaikan pada dahlia bedah atau dokter di IGD
Mekanisme cedera yang disebabkan oleh gerak
Mekanika atau gerak yang menyebabkan cedera menjadi penyebab utama kematian korban
Sangat penting untuk disadari pentingnya mekanisme cedera untuk mencari cedera yang tersembunyi, harus dianggap ada cedera yang lebih berat sampai dibuktikan tidak di RS.
Terdapat tiga mekanisme cedera dasar :
  1. Deselersi cepat kedepan ( rapid forward deceleration )
  2. Deselerasi cepat vertical ( rapid vertical deceleration )
  3. Penetrasi proyektil ( projectile penetration )
Mekanisme dan penyebab trauma tumpul dan trauma tembus
Mengenal Tiga benturan yg menyertai korban berdasarkan kerusakan kenderaan, bagian dalam dan luarnya.
Terdapat tiga hal yg perlu diperhatikan pd kecelakaan kenderaan bermotor :
  1. Benturan mesin (The machine collision)
  2. Benturan body (The body collision )
  3. Benturan organ ( The organ collision )
Kecelakan mobil menubruk pohon dari depan dengan kecepatan 100 km/ jam , terjadi deselerasi cepat yang membuat korban menderita trauma kepala, cedera servikal, cedera intra abdomen, cedera muskulo skeletal.
Penumpangnya juga bergerak dengan kecepatan 100 km / jam sehingga terjadi benturan dengan bagian mobil seperti kaca depan, stir, atu dashboard
Dengan mencermati mekanisme ini dapat diketahui berbagaijenis cedera yg dapat terjadi.
Kesimpulan yg harus diperhatikan adalah :
  1. Kerusakan kenderaan
  2. Kerusakan bagian dalam kenderaan ( menunjukkan benturan penumpang
  3. Cedera korban ( bagian tubuh yg mengalami cedera )
Bentuk – Bentuk kecelakaan kenderaan
 Tabrakan kenderaan bermotor terjadi dalam beberapa bentuk, tiap bentuk pola cedera.
Keempat bentuk kecelakaan yang umumnya terjadi adalah :
  1. Tabrakan depan ( the head on collision)
  2. Tabrakan samping  lateral impact collision )
  3. Tabrakan belakang ( the rear end collision )
  4. Terguling ( the rollover collision )
Cedera yang dapat terjadi dengan atau tidak adanya pelindung pada tabrakan dari Depan.
Pd jenis ini penumpang tanpa penahan ( seat belt ) akan terhenti mendadak dan pemindahan energi akan menimbulkan cedera ganda.
Cedera karena benturan kaca depan( windshield injuries ).
Dapat terjadi gangguan jalan nafas dan cedera tulang servikal .
Pada kejadian ini terdapat tiga akibat benturan yg perlu diperhatikan :
  1. Benturan mesin : kerusakan bagian depan mesin
  2. Benturan body : bentuk jarring laba – laba pada kaca depan ( spider web pattern )
  3. Benturan organ : cederra otak, cederajaringan lunak ( kulit kepala, muka, dan leher), hiperektensi / fleksi tulang leher.
Yng perlu diperhatiakan adalah Bebaskan jalan nafas, mempertahankan / immobilisasi tulang leher dan pemeriksaan tingkat kesadaran.
Cedera benturan Stir ( steering wheel injuries ) :
Perubahan bentuk stir harus menimbulkan kecurigaan pada muka, leher, torak dan abdomen.
Berdasarkan konsep tiga benturan maka harus diperiksa :
  1. Benturan mesin : besarnya kerusakan bagian depan
  2. Benturan body : kerusakan stir ( bengkok )
  3. Benturan organ : jejas trauma pada kulit
Tabrakan depan tergantung dari bagian badan yang membentur stir, dapat terlihat adanya laserasi dimulut dan dagu, memar dileher bagian depan, jejas trauma di dinding dada dan abdomen.
Beban kompresi dapat mencederai paru, jantung, diafragma, dan kandung kencing.
Tanda yang paling penting adalah terjadinya gangguan pernafasan akibat kontusi paru dan flailchest.
Cedera Dashboard.
Berdasarkan tiga konsep benturan maka perlu di catat :
  1. Benturan mesin : Kerusakan mobil
  2. Benturan bodi : Kerusakan dashboard
  3. Benturan organ : trauma muka, kepala, hiperektensi / fleksi tulang leher dan cedera lutut

BENTURAN DARI SAMPING
DESELERASI CEPAT VERTIKAL
Mekanisme jatuh dari ketinggian adalah deselerasi vertical.
Jenis cedera ini yang terjaddi tergantung dari tiga factor yang harus diidentifikasi dan disampaikan ke pusat komunikasi ;
  1. Jarak ketinggian
  2. Bagian tubuh yang membentur
  3. Permukaan yang terbentur
Kelompok yang sering terkena adalah dewasa dan anak – anak di bawah lima tahun karena kurang pengawasan , tidak adanya pagar dan sikap ingin tahu anak.
Pada dewasa disebabkan oleh pekerjaan atau mabuk
Kemungkinan cedera yang terjadi adalah :
  1. Patah tulang kaki atau tungkai
  2. Cedera pelvis atau panggul
  3. Beban deselerasi vertical pada alat- alat tubuh
  4. Fraktur colles / pergelangan tangan
BENTUK TERSERING CEDERA TEMBUS DAN HUBUNGAN ANTARA MEKANISME DENGAN LUASNYA CEDERA
Benda yg terlempar dapat menembus torak dan abdomen yg tersering adalah pisau dan peluru
Yang perlu di ketahui adal jarak penembakan, jenis peluru, dan caliber.
FAKTOR- FAKTOR YANG BERPERAN PADA CEDERA LEDAKAN
Mekanisme cedera katrena ledakan di sebabkan tiga factor:
  1. Primer : udara ledakan
  2. Sekunder : korban diterjang bahan yang terlempar akibat tenaga ledakan
  3. Tersier : terlempar dan membentur objek lain.
Cedera akibat udara ledakan dapat merusak gendang telinga, pnemotorak, pendarahan jaringan paru( rup[tur alveoli )
Pengkajian
§   Mekanisme cedera
§   Inspeksi:tusuk,memar,tpt keluarnya peluru
§   Auskultasi;bising uasus
§   Kaji Progresi distensi abdomen,gerakan melindungi,nyeri tekan,nyeri lepas,TD, Syok
§   Kaji cedera dada,
§   Catat Tanda fisik selama pemeriksaan
 
Kerusakan saluranpencernaan dapat berupa memar usus dan lambung sampai ruptur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  (Majelis ke 2) FAQIR (Fathur-Rabbany) بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ   اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورس...