GAWAT DARURAT,,….?
•GAWAT SESUATU YANG MENGANCAM JIWA
•DARURAT PERLU PERTOLONGAN DAN
PENANGANAN DENGAN SEGERA
•GAWAT DARURAT ADALAH SUATU KEADAAN YANG
MENGANCAM JIWA DAN MEMERLUKAN PERTOLONGAN DAN PENANGANAN DENGAN SEGERA SECARA
TERPADU DENGAN MELIBATKAN BERBAGAI MULTIDISIPLIN ILMU
•MANAJEMEN
PELAYANAN GAWAT DARURAT
Manajemen pelayanan Gawat Darurat :
- Input
- Proses
- Output / Outcome
•I. Sistem Pelayanan Gawat Darurat
Prinsip pelayanan Gawat Darurat :
-Kematian dapat terjadi dlm waktu singkat.
- Kapan saja, dimana saja, siapa saja.
- Penanganan harus cepat dan tepat.
Tujuan pelayanan Gawat Darurat
- Mencegah kematian dan kecacatan.
- Merujuk ke yang
lebih baik.
- Menanggulangi
korban bencana.
- Memperkecil
biaya
Kematian terjadi bila kegagalan dari :
-SSP
-Hati
-Pernafasan
-Ginjal
-Kardio Vaskuler.
Kegagalan
organ dapat akibat :
# Trauma
(cedera)
# Asfiksia
# Infeksi
# Kehilangan cairan elektrolit.
# Keracunan
(poisoning)
Pelayanan Prehospital
•Awam umum
-Guru
-Ibu RT
-Karyawan Hotel
-Pelajar
-Pengemudi
Kemampuan yg hrs dimiliki awam ttg B H D :
# cara
minta pertolongan
#
resusitasi jantung paru sederhana
# cara
menghentikan perdarahan
# cara
memasang balut bidai
# cara
transportasi pasien
Kemampuan yg harus Dimiliki perawat
1. Sistim pernafasan
1. Sistim pernafasan
- Mengenal sumbatan jalan nafas
- Membebaskan jalan jalan nafas
(oropharingeal airway-intubation)
- Memberi nafas buatan
mouth to mouth, resusitasi manual &
otomatik
- Melakukan resusitas
K. pulmoner.
•
2. Sistim
sirkulasi jantung
- mengenal arithmia jtg, syok
- Mengenal infark
- memberi pertolongan pd arithmia,
- mengenal arithmia jtg, syok
- Mengenal infark
- memberi pertolongan pd arithmia,
infark
- Membuat rekaman jantung (EKG)
- Membuat rekaman jantung (EKG)
3. Sistim Vaskuler
- Menghentikan perdarahan
- Mms infus/tranfusi
- Merawat infus CVP
4. Sistim Syaraf
- mengenal komaàmemberi pp pd syok, trauma
kepala.
- mengenal & memberi pertolongan
pertama pada
stroke.
5. Sistim imunologi
- mengenal syok anafilaksis
- memberi pp pd syok
6. Sist. Gastro
intestinal
-
mengenal akut bdomen
-
menyiapkan operasi
-
menyiapkan lain.
7. Sistim muskulo skeletal
- Mengenal patah tulang
- Mampu memasang bidai
- Mengenal patah tulang
- Mampu memasang bidai
- Mampu mentransportasi pasien patah
tulang belakang dan tungkai
8. Sistim
kulit
- Memberikan pertolongan pertama
- Memberikan pertolongan pertama
pada kulit
- Memberikan pertolongan pertama
- Memberikan pertolongan pertama
pada combustio
9. Sistim Reproduksi
-
Menolong persalinan
-
Menolong akut obgin
10. Toksikologi
-
Pertolongan pertama pada keracunan
-
Pertolongan pertama pada keracunan
obat
-
Pertolongan pertama pada gigitan binatang
Keberhasilan pelayanan hospital banyak ditentukan
Oleh pert. pertama dari orang pertama yang menemukan pasien.
Syarat
Transportasi
*
Ambulan lengkap
*
Sumbatan jalan nafas dan jantung sudah
teratasi
*
Perdarahan sudah teratasi dan luka sudah
ditutup
*
Patah tulang telah difiksasi
*
Observasi teratur
•B.
PELAYANAN HOSPITAL
Kriteria pelayanan gawat darurat
•Buka 24 jam
•Terletak di bag. depan RS dan menghadap ke depan
•Adanya sarana penunjang
•Apotek, Lab, Rö dalam satu lantai
•Dapat melayani False Emergency
•Sampai dengan Primary Care
•SDM harus
training rutin
•Riset
•PENGORGANISASIAN
PELAYANAN
GAWAT DARURAT
GAWAT DARURAT
Ciri unit Gawat Darurat yang
baik, adanya:
1.Pimpinan dengan Lat-bel bedah
2.Medis dan perawat terampil
3.Kerjasama yang baik dengan RS. Lain
4.Punya peranan inti dalam disaster plan baik
di dalam RS atau pun di luar RS
5.Semua SDM menghayati SPGD
6. SDM di unit gawat darurat harus memperhatikan:
- Sopan santun
- Hak dan rahasia medis Pasien
- Waktu tunggu tindakan
- Kebutuhan rohani pasien
- Kerjasama dan disiplin tinggi →
diprioritaskan.
7. Identitas pasien harus jelas
8. Pasien harus melalui Triage Officer (sesuai
persyaratan)
9. Sistem rujukan yang
jelas
10.Pasien gawat darurat dapat pengawasan
ketat.
11. SDM dan penunjang tersedia 24 jam
12. Pasien yang pindah / pulang harus jelas
13. Catatan medis / keperawatan lengkap dan
berkesinambungan.
Ketenagaan di Ruang Gawat
Darurat:
•Dokter
PPGD
•Perawat
PPGD
•Mahasiswa → BHD / BLS
(Depkes 1985)
•II .
TEKNIK PELAYANAN GAWAT DARURAT
A. Triage
1. Pasien Sedikit → prioritas life threathening
2. Pasien banyak → survival tinggi
Klasifikasi
korban
Gol I Hijau (tidak luka)
II Kuning (luka ringan)
III Merah (perlu tindakan segera)
IV Putih / Biru (parah sekali, sulit)..
V Hitam (meninggal)
Bencana
Tk I
Korban < 50
II
Korban 50 – 100 orang
III
Korban 100 – 200 orang
IV
Korban > 200 orang
Stabilitas pasien
1.PS (survey primer organ vital)
2.Resusitasi organ vital
3.SS (secondary survey)
4.Pengobatan definitif
B. Primary Survey (PS)
•A. Airway (jalan nafas dengan kontrol cervikal)
•B. Breathing (pernafasan & ventilasi)
•C. Circulation (sirkulasi perdarahan)
•D. Disability (nilai status neurologi)
•E. Exposur (cegah hypotensi – lingkungan)
•Pengertian dari A B C
D E
Airway dengan kontrol terhadap cervikal
•Nilai jalan nafas (benda asing, fraktur mandibula,
trachea, larynx)
•Nilai proses oksigenisasi
ke paru-paru
•Tulang leher dijaga → pasang
collar atau
manual.
Pikirkan
trauma cervikal pada:
–Trauma multi sistem
–Penderita tidak sadar
–Trauma tumpul di atas claficula
•Pengertian dari A
B C D E
Breathing
(pernafasan)
Nilai proses ventilasi di paru-paru
Ventilasi yang baik memerlukan:
•Fungsi paru yang baik
•Gerakan dinding thorax & diafragma baik
Cedera dengan gangguan ventilasi akut, akibat dari:
•Tension pneumothorax
•Contusio paru
•Open pneumothorax
•→ cedera dengan gangguan ventilasi ringan, akibat :
–Hematothorax
–Pneumothorax
ringan
–Fraktur Iga
–Contusio Paru (memar jaringan paru)
•Pengertian dari A B C D E
Sirkulasi : dengan kontrol perdarahan
Perdarahan, penyebab kematian terbanyak akibat trauma.
•
Hal-hal yang harus di observasi :
•Derajat kesadaran
•Warna kulit
•Nadi (frekuensi, regularitas, kualitas)
•Perdarahan massiv pada ekstermitas harus
dikontrol dengan balut tekan.
•Tanda hipovolemik.
Hipovolemik
umumnya disebabkan:
•Perdarahan
intra thorakal/
intra abdomen
•Fraktur
femur atau
pelvis
•Luka tajam pada pembuluh arteri/ vena besar.
•
•Pengertian dari A B
C D
E
Disability (neurological evaluation)
•Evaluasi nerologis secara cepat dilakukan dg melihat:
–Level kesadaran
–Ukuran
pupil
–Reaksi cahaya dari
pupil
–Menilai
level kesadaran
•A. Alert
•V. Respon terhadap simulasi
verbal
•P. Respon terhadap nyeri
•U. Unrespon
GCS, dilakukan pada secondary
survey
•Pengertian dari A B C
D E
Exposur / Kontrol lingkungan
- Buka baju pasien
- Cegah hipotensi (selimut
& infus hangat)
•C.
Secondary Survey
1. Anamnesa
–Mekanisme trauma
–Riwayat allergi obat
–Obat yang diminum saat ini
–Riwayat penyakit terdahulu
–Makan terakhir
•2. Pemeriksaan
fisik
a.Kepala :
-
Leserasi tulang kepala
-
Fraktur tulang kepala
-
Mata (visus, pupil, perd, dislokasi
lensa)
b. Maksilo vasial
-
fraktur tulang wajah
-
laserasi jaringan
lunak
c. Tulang servikal dan leher
- nyeri
- empisema subcutis
- Deviasi trakhea
- Arteri karotis
d. Dada
I : - gerakan dada dalam pernafasan
(flail chest, tertinggal, sesak)
- luka / memar
P : Raba Iga dan Clavicula
P : Suara perkusi redup / tekak, nyaring
A : Suara nafas, ronkhi
e.
Abdomen
- jejas/ memar
- Tanda cairan bebas intra abdomen
- Tanda peritonitis lokal / umum
f.
Perineum, rectum, vagina
– Contusi
– Hematomi
– Laserasi
– Perdarahan dari urethra
g. Muskulo skeletal
Look :
- Contusio jaringan
-
Deformitas
Feel : - Tanda fraktur
-
Perabaan nadi
Move : - Nilai pergerakkan otot / sendi
-
Defisit neurologis ?
Peniliaian Neurologis
Glasgow Coma Scale (GCS)
Eye opening
-
Spontan ….. 4
-
Dengan rangsangan verbal ….. 3
-
Dengan rangsangan nyeri ….. 2
-
Tidak ada respon ….. 1
Verbal respon
-
Orientasi baik ….. 5
-
Confused ….. 4
-
Kata-kata tidak teratur ….. 3
-
Kata-kata tidak jelas ….. 2
-
Tidak ada respon ….. 1
Motorik Respon
- Mengikuti perintah ….. 6
- Dapat menentukan nyeri ….. 5
-
Withdrawal ….. 4
- Fleksi
….. 3
- Extensi
….. 2
- Tak ada respon
….. 1
•Pemeriksaan penunjang
•Radiology dan scaning
•Pemeriksaan laboratorium
•USG dan EKG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar